Gambar dari https://goo.gl/images/jTsu2K

Timur, tenggara, selatan, barat daya
Barat, barat laut, utara, timur laut

Delapan arah mata angin di atas, biasanya diajarkan kepada siswa SD atau bahkan TK, dengan nada lagu sederhana, sambil berdiri berputar sesuai arah yang diucapkan. Diawali dengan berdiri menghadap arah timur, kemudian bergerak memutar searah jarum jam. Setiap bergerak 45 derajat, tangan akan menunjuk sambil menyebut arahnya. Sehingga anak-anak sejak dini telah mengenal nama dan arahnya sekaligus.

Adalah hal yang umum ketika kita berjalan atau memberikan alamat, kita akan menyebutkan arah seperti nama-nama arah mata angin di atas. “Di sebelah barat kantor pos”, misalnya, atau “dari kantor pos ke arah barat sekian meter.

Nah, lain halnya di Ternate, warga di sini ternyata tidak menunjuk arah dengan nama-nama arah seperti kebanyakan orang. Bahkan saat ditanya “ke barat atau selatan?”, misalnya, mereka akan tampak kebingungan. Mengapa? Karena mereka menunjukkan arah dengan cara yang lain. Dalam komunikasi sehari-hari, orang Ternate menunjuk arah dengan sebutan lao, dara, ke atas, dan ke bawah. Jarang sekali atau bahkan tidak ada orang Ternate yang menyebutkan barat, timur, selatan, utara, dsb. Unik, kan?

Lalu apakah maksud dari lao, dara, ke atas, dan ke bawah? Orang yang baru tiba di Ternate, yakin bakalan dibuat bingung dengan istilah itu. Lao adalah sebutan arah yang menuju ke pantai/laut. Sedangkan dara adalah penunjuk arah menuju ke gunung. Sebutan ini menjadi berlaku karena kondisi geografis Ternate yang merupakan sebuah gunung di tengah lautan. Sedangkan ke atas digunakan untuk menunjuk arah utara, dan ke bawah menunjuk arah selatan.

Selain keempat arah itu, ada lagi sebutan ke sana dan ke sini. Untuk sebutan ini, sampai kini, 8 tahun menetap, saya masih tidak paham juga. Biasanya, ketika mencari alamat seorang teman, dan menanyakan arahnya dari suatu tempat yang diketahui, mereka akan menunjuk ke sana atau ke sini.
Misalnya begini, saya menuju ke rumah teman, tapi di tengah jalan karena belum pernah ke sana, saya menelepon teman tersebut. “Saya ada di depan toko A nih, ke mana lagi?” Dia pasti akan menjawab kalau tidak ke sana atau ke sini. Jawaban seperti itu, sampai sekarang belum bisa dimengerti. Ke sana atau ke sini yang saya pahami digunakan untuk menunjukkan arah yang relatif terhadap pembicara, padahal si pembicara lah yang sedang dicari rumahnya. Sampai di sini, berasa “GUBRAK!!

Nah, kalau pembaca ingin merasakan sensasinya kehilangan arah mata angin, datang ke Ternate ya …. Anda akan mengerti arti ke lao, ke dara, ke atas, ke bawah, dan mungkin akan bingung dengan kata ke sana, dan ke sini.

#onedayonepost
#ODOPbatch5

2 comments:

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top