Jum'at pagi, 9 Februari 2018, tidak biasanya suami mengambil jalur lao saat kami keluar menuju sekolah. Saya hanya diam saja karena tidak suka banyak berbincang di perjalanan. Sampai di jalan tepi pantai Falajawa, barulah paham alasan suami mengambil jalur lain dari biasanya. Rupanya ada sebuah kapal besar bersandar di pelabuhan Ahmad Yani. Kami hanya melihat sambil terus jalan karena tidak mau terlambat sampai di sekolah.

Dalam perjalanan pulang sekolah, di lapangan Salero, kami melihat beberapa orang asing berperawakan Eropa sedang berjalan dan mengarahkan kameranya ke arah Gamalama dan kedaton Ternate. Saya belum terlalu heran, karena Ternate memang kadang kedatangan turis asing. Suami saya kembali mengambil jalur lao. Melewati pasar, mall, masjid Al Munawar, ternyata semakin banyak turis yang kami temui. Mereka berjalan berkelompok maupun berpasangan. Yang unik, sebagian besar adalah pasangan yang pantasnya usia pensiun.

Di area Landmark Ternate, kapal besar yang tadi pagi kami lihat, masih tampak di pelabuhan besar. Suami menghentikan motor dan meminta saya mengambil momen yang tidak sering terjadi ini.



Saat mengambil gambar dari android, saya disebelahi seorang bapak turis. Refleks saya bertanya, "Mister, where do you come from?" Si Mister menjawab, "Germany." Oh ....

Lanjut perjalanan pulang, sempat macet di dekat pintu pelabuhan karena ternyata banyak warga yang antusias dengan kedatangan tamu pariwisata itu. Beberapa warga berfoto bersama turis-turis, dan saya sempat melihat mantan siswa memakai baju penyambutan tamu. Ada juga yang sekedar mengabadikan kapal yang ukurannya lebih besar dari Dorolonda, kapal penumpang nasional. Hmmm ... warga Ternate siap menjadi penerima wisatawan yang baik.  Sekilas melintas pelabuhan, terbaca kata "ARTANIA" di lambung kapal.


Gambar diambil dari www.facebook.com/Faris Bobero

Belakangan baru tahu dari postingan di Facebook, Ternate telah kedatangan kapal pesiar dari Jerman yang bermuatan 1.200 orang. Pantas beberapa saat tadi Ternate tampak seperti Bali.



Gambar diambil dari: Facebook.com/Sofyan Daud

Yang menarik bagi saya, turis Jerman itu selalu tertangkap berpasangan. Meski berkelompok, selalu jumlah lelaki dan perempuan sama. Dan mereka berjalan berdampingan dengan pasangannya dengan usia yang sepadan. Maka yang saya tangkap, pasangan di Jerman adalah pasangan yang setia dan bahagia.

Infonya, ARTANIA akan meninggalkan Ternate pada pukul 15.00 untuk berlayar kembali menuju Ambon. Namun, jadwal keberangkatan itu harus diundur hingga pukul 19 karena cuaca yang kurang mendukung. Hujan lebat dengan angin memaksa ARTANIA berdiam sedikit lebih lama di Ternate. Saya sempat mendengar tiga kali klakson kapal, tanda keberangkatannya usai shalat maghrib.

#onedayonepost
#ODOPbatch5
#ternatetourism

3 comments:

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top