Kalau kita berkunjung atau menetap di suatu daerah yang bukan daerah asal atau tempat kelahiran, akan banyak hal unik kita temui. Semakin jauh daerah dari tempat asal kita, biasanya semakin banyak keunikan yang kita rasakan. Dari karakter dan kebiasaan orangnya, budaya dan keadaan fisik daerahnya, hingga makanan atau minuman khas daerah akan sangat menarik perhatian jika kita amati benar-benar. Terkadang ada hal-hal yang memiliki nilai filosofis tertentu yang dijaga dengan baik di daerah baru yang kita kunjungi.
Seperti halnya saya yang asli orang Jawa dan menetap di Ternate yang cukup jauh secara geografis, banyak keunikan dan kekhasan menarik yang saya temui. Salah satu keunikan tersebut ada pada makanan, yang beberapa diantaranya belum pernah saya temui selama di Jawa. Ada makanan kobong yang sangat khas di Ternate dan sekitarnya, sagu toreh yang bahan dasarnya justru bukan dari sagu melainkan singkong, aer guraka alias air jahe namun dengan sajian yang unik, dan yang ingin saya ceritakan di sini adalah salah satu jenis sayur yang tidak ada di tanah Jawa, yaitu sayur lilin.
Namanya sayur lilin, namun tentu bukanlah lilin bahan dasarnya, ya... bisa keracunan kalau memakannya nanti. Sayur lilin adalah sebutan untuk jenis sayuran di Ternate yang berasal dari bunga rumput, yaitu sejenis rumput gajah. Bentuknya panjang dan bulat seperti lilin, sehingga begitulah namanya disebut.
Bunga yang diambil adalah bunga yang belum mekar, masih kuncup. Bentuk fisiknya seperti jagung tetapi ramping dan panjang, ada kelopak yang menutupi bunga yang belum mekar. Warna bunganya kekuningan, dan seperti gandum yang berupa bulir-bulir halus. Sehingga kalau sudah dimasak terasa halus di mulut saat dikonsumsi.
Sayur lilin, banyak diolah sebagai sayur berkuah santan, namun bisa juga dibuat olahan lain. Misalnya digoreng dengan balutan telur atau tepung seperti tempura. Sebelum dimasak sesuai selera, sayur lilin dibakar terlebih dulu bersama kulit/kelopak bunganya di atas api, supaya ketika diolah tidak mudah hancur. Setelah dibakar, baru dikupas dan tampaklah bunganya yang seperti lilin. Biasanya dipotong-potong kemudian dimasak sesuai selera.
Rasanya sangat khas dan unik di mulut, dan kalau diperhatikan bentuknya, sepertinya banyak mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh.
Itulah salah satu sayur unik di Ternate dan sekitarnya. Bagi Anda yang penasaran, berkunjunglah ke Ternate, Tidore, Maitara, Hiri, Moti, Makian, Halmahera, Bacan, dan pulau-pulau kecil lainnya di Maluku Utara, pasti Anda dapat menemukan sayur lilin ini.
Semoga Anda penasaran, dan mencari kesempatan untuk berkunjung ke kepulauan cantik di timur Indonesia ini.
Saya kira sayur lilin khas daerahku Luwuk, ternyata di ternate juga ada, dan setelah Googling di Pupua juga ada. Memang ya makanan khas di Slawesi, maluku dan papua mirip seperti papeda, bedanya di Luwuk namanya Onyop
ReplyDeleteSalam kenal mba Nur, ternyata ada juga di Sulawesi ya. Biasanya dimasak apa di Luwuk?
ReplyDeleteSilakan....
ReplyDeleteBikin ngiler
ReplyDeleteBikin ngiler
ReplyDeleteBerkunjunglah ke ternate
DeleteSeperti jagung kuningnya, kelihatannya nikmat ini.
ReplyDeleteEnnuuukk mba Elin.
Delete