Bahagia itu sederhana.
Bahagia itu murah.
Bahagia itu mudah.
Bahagia itu mudah.
Apa lagi ya?
Ungkapan di atas sering muncul di beranda media sosial berupa kalimat yang biasanya melengkapi sebuah atau beberapa gambar aktivitas seseorang. Ada yang menunjukkan gambar sedang makan di warung atau makan menu biasa dan di bawah fotonya ditulis kalimat 'bahagia itu murah, tidak harus mahal'. Ada lagi yang mengunggah foto bunga di pot yang sedang mekar, di bawahnya tertulis 'bahagia itu sederhana'.
Saya pernah menulis status: "bahagia itu saat:
- bisa shalat di awal waktu
- menyempatkan diri mengambil, saat melihat paku di jalanan
- membuka pintu di pagi hari dan mendapati bunga yang ditunggu telah mekar
- menyiapkan makanan kesukaan orang-orang tersayang."
Saya pernah menulis status: "bahagia itu saat:
- bisa shalat di awal waktu
- menyempatkan diri mengambil, saat melihat paku di jalanan
- membuka pintu di pagi hari dan mendapati bunga yang ditunggu telah mekar
- menyiapkan makanan kesukaan orang-orang tersayang."
Berbagai cara orang memaknai bahagia. Tergantung cara berpikirnya menurut saya. Namun, seringkali bahagia dilihat dari materi yang dimiliki seseorang. Bersyukurlah jika masih bisa memaknai bahagia seperti kalimat di awal tulisan ini. Karena itu artinya ada lebih banyak kesempatan bahagia.
Pekan ini stasiun televisi nasional ramai memberitakan penangkapan sejumlah selebriti secara beruntun. Mereka ditangkap karena kedapatan memiliki atau menggunakan barang haram narkoba. Dari seorang aktor yang ayahnya juga pernah ditangkap dengan kasus yang sama, sampai putri pedangdut legendaris 3 masa. Semua semakin membelalakkan mata, betapa narkoba seakan sudah menjadi bahaya laten yang mencemaskan.
Lalu apa hubungan artis bernarkoba dengan tulisan ini? Ada sih ... menurut saya. Narkoba kabarnya, dikonsumsi untuk memperoleh rasa senang atau bahagia. Meski tentunya bahagia yang semu. Mengapa mereka mau mengonsumsinya untuk kebahagiaan yang semu? Karena mereka tak lagi menemukan bahagia dalam keadaan yang sebenarnya.
Nah, menurut saya sih ... bahagia itu lebih banyak ditentukan oleh pikiran. Cara berpikir yang sederhana, lebih memungkinkan seseorang menemukan rasa bahagia. Sederhana dalam pikir, membuat seseorang bisa mendapatkan sesuatu yang terasa lebih tinggi dari apa yang dibayangkan atau diharapkan. Saat itulah muncul rasa bahagia.
Jika seseorang terpaksa hidup sederhana, namun cara berpikirnya melebihi keadaannya, maka ia akan banyak menemui kekecewaan. Jika seseorang bisa menyetel cara berpikir yang sederhana, dalam kondisi materi yang kekurangan pun, ia akan tetap bisa menemukan bahagia. Yang sangat merugi jika seseorang dilimpahi kemewahan, namun pola pikirnya masih lebih tinggi dari kemewahan yang telah ada, maka mereka ini lah yang akhirnya seringkali mencari kebahagiaan yang semu.
Kunci kebahagiaan yang lain, adalah mendekatkan diri pada jalan illahi. Karena dekat dengan Tuhan, memberikan ketenangan. Ketenangan jiwa adalah awal kebahagiaan.
Bagaimana dengan Anda pembaca, apa status Anda tentang bahagia? Tuliskan di kolom komentar, ya ....
#onedayonepost
#ODOPbatch5
Pekan ini stasiun televisi nasional ramai memberitakan penangkapan sejumlah selebriti secara beruntun. Mereka ditangkap karena kedapatan memiliki atau menggunakan barang haram narkoba. Dari seorang aktor yang ayahnya juga pernah ditangkap dengan kasus yang sama, sampai putri pedangdut legendaris 3 masa. Semua semakin membelalakkan mata, betapa narkoba seakan sudah menjadi bahaya laten yang mencemaskan.
Lalu apa hubungan artis bernarkoba dengan tulisan ini? Ada sih ... menurut saya. Narkoba kabarnya, dikonsumsi untuk memperoleh rasa senang atau bahagia. Meski tentunya bahagia yang semu. Mengapa mereka mau mengonsumsinya untuk kebahagiaan yang semu? Karena mereka tak lagi menemukan bahagia dalam keadaan yang sebenarnya.
Nah, menurut saya sih ... bahagia itu lebih banyak ditentukan oleh pikiran. Cara berpikir yang sederhana, lebih memungkinkan seseorang menemukan rasa bahagia. Sederhana dalam pikir, membuat seseorang bisa mendapatkan sesuatu yang terasa lebih tinggi dari apa yang dibayangkan atau diharapkan. Saat itulah muncul rasa bahagia.
Jika seseorang terpaksa hidup sederhana, namun cara berpikirnya melebihi keadaannya, maka ia akan banyak menemui kekecewaan. Jika seseorang bisa menyetel cara berpikir yang sederhana, dalam kondisi materi yang kekurangan pun, ia akan tetap bisa menemukan bahagia. Yang sangat merugi jika seseorang dilimpahi kemewahan, namun pola pikirnya masih lebih tinggi dari kemewahan yang telah ada, maka mereka ini lah yang akhirnya seringkali mencari kebahagiaan yang semu.
Kunci kebahagiaan yang lain, adalah mendekatkan diri pada jalan illahi. Karena dekat dengan Tuhan, memberikan ketenangan. Ketenangan jiwa adalah awal kebahagiaan.
Bagaimana dengan Anda pembaca, apa status Anda tentang bahagia? Tuliskan di kolom komentar, ya ....
#onedayonepost
#ODOPbatch5
0 comments:
Post a Comment