Gambar diambil dari https://goo.gl/images/1NrskM

Waktu kecil dulu, saat masih SD, dalam sendiri saya sering melamun. Berkhayal seandainya manusia diciptakan mempunyai sayap seperti burung. Pasti asik sekali bisa terbang ke mana suka dan mau, tanpa terkendala alat transportasi. Mungkin saat itu saya kesepian, tanpa saudara yang sudah merantau untuk meneruskan pendidikan, jadilah berkhayal yang tidak masuk akal.

Setelah sekira 20 tahun kemudian, saya masih ingat dengan khayalan itu yang tak mungkin terwujud tentunya. Namun, saya merasa justru ia menjelma nyata dalam bentuk lain. Bukan diberi sayap secara fisik, akan tetapi jalan hidup yang bagaikan burung, hinggap dari satu tempat ke tempat yang lain. Saya merasa diterbangkan di setiap periode waktu. 

Sekolah dasar dilalui di Cilacap, sekolah menengah di Purwokerto, dan sekolah tinggi di Solo. Kemudian memasuki kehidupan rumah tangga dan bekerja juga banyak tempat yang saya hinggapi.

Dimulai dari Kota Solo, sekitar 7 tahun memulai rumah tangga. Saat itu entah mengapa sempat mengatakan kepada seorang teman, "aku merasa masih akan ada perjalanan, entah ke mana tapi kurasa begitu." Ternyata di akhir 2009 benar-benar berpisah dengan sahabat saya itu, dan berpisah pula dengan Kota Solo.

Selama di Solo sempat mengajar di dua sekolah hingga mengikuti tes di Maluku Utara, tepatnya Kota Ternate. Maka sampailah saya di sebuah pulau kecil, Moti, yang termasuk dalam kategori daerah terpencil. Suka duka 2 tahunan di sana, banyak memberi pengalaman kehidupan. Blog ini pun lahir saat saya masih hinggap di Moti. Karena berbagai keterbatasan, belum bisa aktif menulis saat itu.

Periode berikutnya sampailah saya di Kota Ternate dan bertahan hingga kini. Di sini banyak hal menjadi inspirasi dan ide menulis. Beberapa menjadi postingan, namun beberapa juga menguap atau mengendap. Di tempat ini pula, selama 6 tahun terakhir saya telah hinggap di 3 sekolah. Hal inilah yang membuat saya merasa khayalan waktu kecil itu sebenarnya telah menjadi nyata. Ia menjadi nyata dalam bentuk lain. Bukan sayap untuk terbang semau suka, tapi kesempatan hinggap dan tinggal di tempat-tempat yang berbeda. Bagi saya itulah makna seperti burung.

Hingga kini, masih belum yakin, apakah tempat ini menjadi yang terakhir, ataukah masih akan terbang dan hinggap lagi di tempat lain. Karena siapa tahu ada dahan yang Ia siapkan untuk saya hinggapi kembali. 
Satu yang pasti, jika ternyata suatu saat nanti masih terbang dan hinggap lagi, saya akan sangat merindukan tempat ini. Ternate, akan menjadi surga dunia yang selalu dirindukan.

#onedayonepost
#ODOPbatch5

2 comments:

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top