Tak ada firasat sebelumnya, saat saya membuka obrolan di aplikasi Whatsapp dan menangkap pesan baru dari pengirim yang belum dikenal. Ikon pesannya tidak bergambar sang empunya akun, jadi sekilas bertanya-tanya dalam hati, “siapakah gerangan pengirim pesan ini?” Karena tak mau lama-lama penasaran, segera saya buka pesan tersebut. Dan tahulah saya siapa sang pengirim pesan. Maka terjadilah obrolan beberapa saat.


Sejak bergabung di grup Mars, kelompok bedah tulisan dalam kelas ODOP, saya memang belum mendaftarkan diri dalam list jadwal bedah tulisan. Padahal di awal, para Pije  (Penanggung Jawab) grup sudah mengedarkan list jadwal bedah yang diisi oleh peserta sendiri. Bedah tulisan dilaksanakan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis setiap pekan. Jadwal waktu pelaksanaan dimulai pukul 20.00 – 22.00 WIB. Itulah yang menahan saya untuk menuliskan nama dalam list jadwal. Hari-hari pelaksanaan bedah adalah hari aktif sekolah yang membuat saya harus berpikir untuk tidur terlalu malam. Iya, terlalu malam karena saya tinggal di wilayah WIT.

Dan, kemarin Rabu 7 Februari 2018 pukul 16.59 WIT seorang Pije, belakangan saya tahu namanya mba Arin, menanyakan kesiapan saya untuk dibedah malam harinya. Ingin menolak sebetulnya, karena esoknya hari Kamis saya harus berangkat pagi. Akan berabe kalau saya kesiangan. Alhamdulillaah …, sedikit pengakuan memberi kebijakan para Pije.


Ini mengingatkan saya pada diklat online dari P4TK yang pernah saya ikuti. Saat itu saya terkendala jaringan sehingga pretes yang saya lakukan tidak dapat terekam sistem. Dengan komunikasi dan keterbukaan kepada panitia, akhirnya masalah teratasi. Saya bisa mengulang pretes yang mestinya hanya dapat dilakukan satu kali. Komunikasi dan keterbukaan adalah kuncinya.

Sesaat sebelum bedah dimulai memang sempat merasa deg-degan, saya heran kok nervous juga ya …, padahal hanya daring tanpa tatap muka langsung. Tetapi, setelah acara dibuka dan moderator Kang Dwi mempersilakan saya, rasa nervous seakan hilang dengan sendirinya. Banyak masukan, banyak pertanyaan, dan banyak candaan pula. Ternyata asik juga, hingga tidak terasa waktu telah sampai di 23.00 WIT. Mata saya sudah terasa berat, dan moderator sepertinya memahami keadaan saya.

Akhirnya lega juga hati saya, hutang bedah tulisan dengan tiba-tiba telah terlunaskan tanpa disangka-sangka. Namun dukanya, saya harus merapel lagi tulisan ini karena usai bedah sudah tidak mampu menahan beratnya kelopak mata. Tapi tidak mengapa, selain rezeki lunas hutang bedah, tentu saja saya mendapat rezeki ilmu tentang review produk dan pengalaman dibedah tulisannya. Semoga suatu saat nanti bisa dibedah bukunya.

#onedayonepost
#ODOPbatch5

1 comments:

  1. Terima kasih. Krisannya dong .... saya kan suka krisan di blognya Pak Arif

    ReplyDelete

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top