Gambar diambil dari: www.dream.co.id

Teman-teman, betul nggak sih…, kalo kubilang, sebagian besar orang sering menganggap remeh hal-hal yang tampak kecil. Sebagian besar orang ya…, ada juga sih yang biasa memperhatikan dan tetap menghargai hal yang tampak remeh. Aku juga sadar pada beberapa hal, kadang bersikap meremehkan karena hal tersebut tampak kecil. Padahal aku meyakini firmanNya:

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.
(QS. Az Zalzalah: 7 – 8).

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman meyakini bahwa perumpamaan itu benar-benar dari Tuhan mereka, sementara mereka yang kafir mengatakan, ‘Apa maksud Allah menjadikan perumpamaan ini?’ Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.
(QS. Al-Baqarah: 26)

Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa semua perbuatan, bahkan yang sekecil biji dzarrah, akan ada balasannya. Dan setiap mahluk di muka bumi, tidak ada yang sia-sia alias semua pasti mempunyai maksud dan tujuan diciptakan. Nyamuk yang tampak sangat lemah dapat mengalahkan raja Namrud.

Sering menganggap remeh kesalahan-kesalahan kecil membuat kita tidak sadar sedang menumpuk dosa. Tidak peka dengan nikmat-nikmat yang terasa sehari-hari seperti kesehatan, keselamatan, membuat kita tidak sadar bahwa semua itu adalah nikmat besar yang mestinya disyukuri. Itu semua berawal dari sikap meremehkan hal kecil.

Berikut ini adalah beberapa fenomena yang sering terjadi dalam lingkungan kita, berkaitan dengan sikap meremehkan sesuatu yang tampak/dianggap kecil.

1. Sebagian orang tua atau orang yang lebih tua kadang kurang respek terhadap anak-anak karena dianggap masih kecil. Suara mereka kurang diperhatikan atau diperhitungkan. Sama halnya dengan perlakuan pada anak bungsu yang selalu dianggap anak yang masih kecil di dalam keluarganya.

2. Sering terjadi di dalam sebuah populasi, seseorang yang pendiam atau introvert merasakan dirinya tidak dianggap keberadaannya. Banyak orang menyikapi mereka sebagai orang yang tidak berperan dalam kelompok, sehingga tidak masalah diabaikan.

3. Beberapa kali melihat tayangan di televisi, seorang calon kepala daerah sedang berkunjung ke suatu tempat daerah pemilihan. Seorang warga setempat berjalan maju dengan membungkukkan badan serta mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Sang calon memang membalas jabat tangan, namun pandangannya tetap lurus ke arah yang lain. Tidak ada respek mata kepada warga calon pendukungnya sebagai bentuk penghargaan. Sungguh menurutku suatu sikap yang tak pantas untuk dipilih. Menunjukkan ketidakpedulian kepada orang ‘kecil’.

Ada lagi teman-teman? Tuliskan di comment box yaa....

Tulisan ini sekedar mengingatkan, terutama untuk diriku tentunya, saat berada pada posisi sebagai orang yang lebih tua, orang yang lebih tahu, orang yang lebih besar peranannya, atau orang yang berkuasa, janganlah menganggap remeh orang lain yang tampak lebih ‘kecil’ sehingga kemudian bersikap mengabaikannya.

#onedayonepost
#ODOPbatch5


2 comments:

  1. Nice post.
    Terimakasih Mbak sudah mengingatkan 😇
    Yah, padahal siapalah diri ini di hadapan-Nya 😢

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih juga mba Nia atas kunjungan dan masukan2nya....

      Delete

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top