Tak Kenal Maka Tak Bisa (Bentuk Aljabar)

Pekan lalu, saya masuk kelas X, membahas materi komposisi fungsi dan harus mengulas tentang perkalian aljabar dua suku. Kemudian, masuk di kelas XI membahas materi limit aljabar, harus mengulang lagi pemfaktoran bentuk aljabar. Padahal, materi aljabar tentang operasi dan pemfaktoran sudah dipelajari sejak SMP. Tetapi, setiap kali hendak dipakai di SMA, harus diulang lagi dan lagi. Hmmmh … itulah salah satu susahnya jadi guru matematika.
Karena materi yang dibahas di kelas tinggi selalu mensyaratkan materi pada tingkat sebelumnya, maka jika materi sebelumnya belum dikuasai, jadilah repot dan repot adanya. Bagaimana bisa melanjutkan kalau materi prasyaratnya siswa sudah lupa?

Dasar-dasar aljabar memang harus sudah dikuasai siswa di kelas SMP, karena konsep aljabar akan selalu digunakan dalam materi-materi selanjutnya. Ciri utama aljabar adalah adanya variabel. Variabel merupakan simbol/lambang yang digunakan untuk menggantikan suatu obyek dalam penghitungan. Tujuan dipakai variabel agar lebih mudah dalam proses penghitungan dan penyelesaian masalah.

Dalam mempelajari bentuk aljabar, sebetulnya cukuplah siswa mampu:

1. Mengenal dan memahami bagian-bagian dari bentuk aljabar
2. Melakukan operasi (tambah, kurang, kali, bagi, pangkat, faktor) pada bentuk aljabar.

Kalau kedua kompetensi tersebut dikuasai dengan baik, maka materi selanjutnya pasti akan terasa lebih mudah. Pada tulisan ini, saya mulai dari mengenal bentuk ajabar.

Yang perlu diperhatikan pada bentuk aljabar, adalah mengenali bagian-bagian yang ada. Bentuk ajabar bisa berupa persamaan maupun pertidaksamaan.

Contoh :      2x – 3y + 5 = 6

                    x^2 + 2x + 1 < 16  
(keterangan: x^2 adalah x pangkat 2)

Perhatikanlah bagian-bagian dari bentuk aljabar pada gambar berikut:

Contoh lain: x^2 + y^2 – 3x + 2y = 10
Pada bentuk di atas, dapat dituliskan sebagai berikut:
Variabelnya = x dan y
Koefisien untuk x^2 adalah 1
Koefisien untuk y^2 adalah 1
Koefisien x adalah – 3
Koefisien untuk y adalah 2
Konstanta = 10.

Selanjutnya, selain variabel, koefisien, dan konstanta, perlu dipahami juga istilah suku dan suku sejenis.

Perhatikan persamaan berikut:
 3x – 5y + 2xy – 5  =  x + y – 3
   ________________     ________
          ruas kiri          ruas kanan

Bentuk tersebut dapat ditulis menjadi:
3x – 5y + 2xy – 5 – x – y + 3 = 0
diperoleh dengan memindahkan  ruas kanan, x + y – 3, ke ruas kiri persamaan.

Sekarang, pada ruas kiri terdapat 7 suku yaitu
 3x, – 5y, 2xy, – 5, – x, – y, dan 3.

Dari ketujuh suku tersebut, suku yang sejenis adalah:
 3x dan – x
– 5y dan – y
– 5 dan – 3.

Nah, sebelum dapat melakukan operasi pada bentuk aljabar, kita harus mengenali bagian-bagian dan istilah di atas dengan baik.

Seperti pepatah “tak kenal maka tak sayang”, begitu pula dengan aljabar. Tak kenal betuk aljabar, maka selanjutnya akan kesulitan memahami dan mengerjakan soal-soal matematika. Karena hampir seluruh materi akan selalu berhubungan dengan aljabar.

Jadi, kenalilah baik-baik, maka kita akan bisa dan sayang selanjutnya.
Pada tulisan berikutnya nanti, akan dibahas operasi aljabar satu per satu. Pastikan stay tune ya ….
Oh ya ... kalau ada yang mau ditanyakan atau disampaikan, tuliskan di kotak komentar saja!

Sebagai bekal, coba sebutkan suku-suku yang sejenis pada bentuk berikut:
x^2 - y^2 - 3x + 4y - 6 = 2x^2 - y + 8
Tuliskan jawaban di kotak komentar, ya ...!

#onedayonepost
#ODOPbatch5