Sejak dirilis tahun 2013, kurikulum yang disebut K-13 telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Dari standar isi, proses, dan penilaian hampir setiap tahun mengalami pembaruan. Salah satunya pada standar proses yaitu berubahnya kegiatan pembelajaran yang semula mengikuti tahapan pendekatan scientific, disempurnakan dengan alternatif tiga model pembelajaran yang disarankan untuk diterapkan.

Gambar dari: wawasanpendidikan.com

Ketiga model tersebut adalah Discovery Learning, Problem Based Learning (PBL), dan Project Based Learning (PjBL). Discovery berbasis kegiatan menemukan, PBL berbasis masalah, sedangkan PjBL berbasis proyek. Penerapan model dalam pembelajaran ditujukan untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, dan menantang.

Kini lima tahun berlalu sejak kelahirannya, K-13 kembali menambah koleksi model pembelajaran yang direkomendasikan. Model pembelajaran inquiry atau Inquiry Learning mulai direkomendasikan tahun 2017. Dan hari ini kami mendekatkan diri dengan model tersebut dalam kegiatan workshop untuk lebih mengenalnya.

Sama dengan discovery, inquiry berbasis pembelajaran penemuan. Perbedaannya adalah, jika discovery lebih ditujukan untuk penemuan konsep secara abstrak, sedangkan inquiry adalah penemuan konsep secara konkret. Oleh karenanya inquiry dicirikan dengan adanya eksperimen atau percobaan dalam proses pembelajaran. Begitulah yang saya tangkap dari pembahasan seharian tadi.

Selama ini, pemilihan model pembelajaran lebih didasari oleh gambaran jenis materi dalam kompetensi dasar. Hari ini tadi akhirnya menjadi lebih gamblang bahwa untuk sampai pada model yang dipilih mestinya melalui tahapan analisis kompetensi dasar dari dimensi berpikirnya maupun dimensi ketrampilan disesuaikan juga dengan jenis materi.

Dimensi berpikir mengikuti taksonomi Anderson meliputi mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan jenis materi meliputi fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi.
Ketrampilan dikategorikan menjadi dua yaitu ketrampilan abstrak dan konkret.

Model yang dapat diterapkan untuk pembelajaran materi yang berupa kemampuan berpikir atau kompetensi pengetahuan ada dua pilihan yaitu discovery dan PBL, disesuaikan dengan jenis materinya. Untuk materi yang bersifat faktual dan konseptual disarankan menggunakan model discovery. Sementara untuk materi prosedural hingga metakognitif bisa memilih discovery atau PBL.

Untuk pembelajaran materi yang berasal dari kompetensi ketrampilan, ada empat pilihan mulai dari discovery, inquiry, PBL sampai PjBL. Discovery dan PBL disarankan untuk ketrampilan abstrak, sementara ketrampilan konkret bisa memakai keempat model yang disarankan.

Jadi semestinya sebelum sebuah model dipilih untuk membelajarkan siswa tentang sebuah materi, guru melakukan analisis penentuan model tersebut. Itu yang selama ini belum dilakukan oleh sebagian guru termasuk saya.
Hmmm ... tambah lagi pekerjaan tahunan menyusun perangkat pembelajaran.

#onedayonepost
#kelasnonfiksi
#odopbatch5

8 comments:

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top