Gambar dari: bromotravelindo.com
Amar berusaha menutupi keterkejutannya di depan Rama, saat membaca salah satu peserta wanita adalah Kaifa Kamilia. Rama mengajak Amar ikut serta dalam kegiatan itu, “untuk refreshing dan latihan fisik,” katanya.
Sebetulnya Amar semula kurang berminat, tapi demi mengetahui salah satu peserta adalah Eva, ia segera mengiyakan ajakan Rama. Bukan karena ingin mendekati Eva, tapi lebih karena merasa ingin memastikan kondisi gadis itu akan baik-baik saja selama kegiatan itu.
Maka berdua Rama, Amar mempersiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan. Hingga tiba hari pelaksanaan kegiatan. Kata Rama, selain sebagai refreshing dan latihan fisik, kegiatan itu juga untuk mengakomodasi anggota SKI yang bukan anggota mapala, tetapi ingin naik gunung. SKI menginginkan, mereka bisa naik gunung dengan suasana yang cukup nyaman. Karena selama ini, yang terbayang di beberapa kegiatan, banyak pendakian yang hanya bertujuan untuk kesenangan dan kepuasan hati, tanpa menyertakan perjalanan ruhiyah. SKI berharap bisa memberikan suasana lain, yaitu mendekatkan peserta dengan alam yang juga mendekatkan pada Sang Pencipta.
Sehingga dalam perjalanan itu, selalu dijaga waktu shalat, dan batas-batas antara pendaki lelaki dan wanita. Namun tetap ada koordinasi yang baik, tidak kaku juga.
Amar tidak berusaha memperhatikan atau mendekati Eva selama perjalanan, dia cukup memastikan bahwa tidak ada yang membahayakannya. Diantara peserta laki-laki, ternyata terdapat pula si cowok kimia yang beberapa kali Amar lihat bersama Eva. Amar sempat mengobrol dengannya, dan ia pun tahu nama pemuda itu adalah Dana. Dia asli Jakarta. Amar tidak bertanya tentang Eva pada Dana, tapi Amar tahu Dana perhatian sekali pada Eva.
Perhatian Dana pada Eva terlihat jelas saat kebetulan, dalam perjalanan di tengah malam, terjadi insiden kecil. Eva terpeleset dan hampir tergelincir. Dan, yang menahan badan Eva adalah si Dana. Dana sigap menangkap ransel yang dibopong Eva di punggungnya, sehingga badannya tertahan tidak jatuh tergelincir. Saat itu kebetulan Dana berjalan tepat di belakang Eva. Untuk keamanan, pendaki wanita berjalan di tengah, diantara pendaki lelaki yang dibagi menjadi dua kelompok.
Saat pendakian telah mencapai puncak di pagi hari, dan rombongan beristirahat cukup lama, Amar juga sempat menangkap bayangan Dana yang memberikan sebatang coklat kepada Eva. Meski mereka tidak tampak banyak berbincang, perhatian Dana kepada Eva di mata Amar kelihatan jelas.
Namun, semua itu tidak membuat risau ataupun rusuh di hati Amar. Dia hanya memastikan Eva baik-baik saja hingga pendakian usai. Itu cukup menenangkan hatinya.
Bersambung ....
#BismillahLulus
#Tantangan7&8
#onedayonepost
#ODOPbatch5
Wuah... Amar keren (y)
ReplyDelete#jadikepengenmendakijuga
Mumpung belum ada yang memberati, sempatkan mba Nia
ReplyDelete