Beberapa waktu yang lalu, aku bertemu komunitas blogger lokal Ternate yang kebanyakan adalah anak-anak muda. Salah satu yang paling produktif dalam blognya, mengatakan bahwa dia lebih suka berbicara dalam bahasa tulis daripada lisan. Aku sendiri sudah lama berpikir hal yang sama, merasa lebih komunikatif saat menyampaikan pesan dengan tulisan. Hanya, sejak jam tayang di kelas semakin banyak, aku merasa ada perkembangan dalam komunikasi verbalku. Tetapi, tetap saja jika bertatap muka cukup lama akan kehabisan materi untuk diobrolkan.

Saat membaca beberapa blog teman-teman ODOP yang lebih banyak anak mudanya juga, ternyata sebagian mengaku sebagai pribadi introvert atau ada juga ambivert. Jadi kepikiran, apakah sebagian besar orang yang suka menulis adalah tipe introvert?

Seperti yang sering kita baca dalam artikel-artikel psikologi, ada 3 jenis tipe kepribadian berdasarkan sikap natural manusia (Teori Carl Gustav): introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Read: Tipe-tipe kerpibadian
Tipe introvert umumnya dicirikan oleh sikap pendiam, suka ketenangan atau menyendiri, dan lebih nyaman bekerja sendiri. Menurut saya sih… cukup logis jika orang yang suka menulis biasanya bertipe introvert. Karena mereka yang suka menulis, biasanya berawal dari kesukaan membaca. Orang yang suka membaca, tentu saja lebih menyukai ketenangan, dan menjadikannya tidak banyak bicara serta terkesan pendiam. Begitu pula sebaliknya, kalau seseorang memang introvert, suka menyendiri dan pendiam, umumnya memang lebih nyaman menyampaikan sesuatu dengan tulisan.
Dalam beberapa hari ini saja, aku merasa menjadi lebih pendiam. Karena saat bersama teman aku masih sibuk blogwalking atau membuat sketsa tulisan.

Uniknya, pengamatanku terhadap siswa di daerah timur, mayoritas mereka adalah anak-anak yang sangat ekspresif, dan sangat aktif. Mereka hampir tak bisa diam, dan tampak sangat ringan untuk menyampaikan apa yang dirasa dan dipikir, seakan tanpa beban. Berbeda dengan yang kutemui di bagian barat, masih cukup banyak siswa yang bisa dikatakan pendiam.

Poinnya, siswa yang ekspresif lebih sulit untuk diajak membaca, karena mereka lebih suka berbicara. Dengan sendirinya, kemampuan menulis mereka juga bisa dikatakan kurang. Aku seringkali menemukan tulisan yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar.



Hal itu, menguatkan hipotesis bahwa kemampuan menulis lebih banyak dikuasai oleh orang yang bertipe introvert. Bagaimana menurut pembaca, adakah hipotesis yang sama?

#onedayonepost
#ODOPbatch5
#4thday

6 comments:

  1. Dalam konsep STIFin ada drive (introvert dan extrovert) contoh bunda helvy itu feeling extrovert dan bunda asma nadia feeling introvert.

    ReplyDelete
  2. Terkadang aku duan-duanya deh kayanya. Tapi cenderung introvert. :)

    ReplyDelete
  3. Psikologi penulis introvet ini sangat ngeri jika digabung, imajinasinya liar. hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi penasaran, ngerinya bagaimana sih ..

      Delete

 
Diary Guru © 2016 | Contact Us +6281567814148 | Order Template di Sangpengajar
Top