Siswaku,
aku ingin kamu tahu…·
Kalau kadang aku marah kepadamu, bukan berarti aku
membencimu. Pasti ada sikap atau perkataanmu yang keliru. Sebenarnya aku juga
tidak suka marah-marah kepadamu, karena menginginkan kebaikanmulah aku
menjadi marah. Aku juga ingin kamu belajar mengevaluasi diri sendiri, apa yang kurang dan perlu diperbaiki. Karena dalam kehidupan nanti, penting sekali untuk kita bisa mengevaluasi diri.
menjadi marah. Aku juga ingin kamu belajar mengevaluasi diri sendiri, apa yang kurang dan perlu diperbaiki. Karena dalam kehidupan nanti, penting sekali untuk kita bisa mengevaluasi diri.
Kalau aku pernah mencubitmu, bukan berarti aku ingin
menyakitimu. Pasti saat itu aku tak tahu lagi harus mengingatkanmu dengan cara
bagaimana. Kamu tak mengindahkan peringatan dan kemarahanku kepadamu.
Sebenarnya, aku tak marah meski kamu tak terlalu paham
dengan apa yang aku sampaikan. Karena aku sadar setiap anak mempunyai bakatnya
masing-masing yang tidak dapat dipaksakan. Tapi, harapanku hanya, kamu
menunjukkan tanggung jawab sebagai siswa, yang sudah dipercaya orang tua dari
rumah pergi ke sekolah untuk belajar. Harapanku hanya, kamu menunjukkan kesungguhan
usahamu dalam belajar.
Aku paham kalau ada sebagian kamu yang tidak menyukaiku,
mungkin karena berbagai faktor, tidak bisa dipaksakan memang untuk menyukai
atau disukai oleh semua orang. Tapi, yang aku harapkan kamu belajar menerima
dan menghargai aku sebagai gurumu, sebagaimana aku juga belajar menerima dan
menghargai kamu dengan berbagai keadaan dan keunikan. Karena dengan
begitu, kamu sedang belajar untuk hidup dan bertahan di dunia nyata nantinya,
dimana kamu akan bersama-sama, bekerja sama, dengan banyak orang dengan
berbagai karakter, ada yang menyenangkan dan tidak sedikit yang tidak menyenangkan
bagimu.
Sedih dan kecewa rasanya hatiku saat kamu tidak menghargai
usahaku menyampaikan sesuatu dalam proses belajar. Kadang perhatianmu terpecah
dengan bercerita bersama teman, melamun sendiri, atau bahkan membuka HP atau
sesuatu yang tidak berhubungan dengan proses belajar. Kurangilah kebiasaan
burukmu itu, karena akan menjadi kebiasaan negatif yang merusak karakter
positifmu. Jangan terlambat menghentikannya.
Satu hal yang pasti yang kuingin kamu pahami, aku tak
pernah mengharapkan keburukan terjadi kepadamu, kamu harus yakini itu
sebagaimana aku yakin kamu sebenarnya tak pernah ingin menyakiti hatiku. Kalau
sampai terjadi masalah sehingga tampak kita saling membenci, maka sebenarnya itu
karena kita tidak saling memahami maksud hati masing-masing. Maka, mari belajar
terbuka, sampaikan dengan baik, santun, apa yang kita maksudkan agar kita bisa
saling memahami dengan baik dan benar. Termasuk jika kamu mempunyai masalah
di luar pembelajaran.
Satu harapanku kepadamu, jagalah dirimu baik-baik, isilah
dengan hal-hal yang positif, buang jauh-jauh hal-hal yang negatif, karena ke
depan tantangan yang harus kamu hadapi akan lebih berat dari sekarang.
Wahai kalian siswa, kalau gurumu kecewa, marah, bahkan sampai mencubit misalnya,
percayalah… itu karena gurumu sayang,
dan menginginkan kebaikan bagi kalian.
like it...
ReplyDeletelike it...
ReplyDeletethank you...so much
ReplyDelete