Hari pendidikan nasional tahun 2016 telah berlalu, namun
menteri pendidikan berpesan, keriaan perayaannya diteruskan selama satu bulan
di bulan Mei ini. Sehingga di kota Ternate, di sekolah-sekolah telah beredar
surat pedoman perayaan hardiknas selama satu bulan dengan tema-tema yang
berbeda setiap minggunya.
Terlepas dari keriaan peringatan hardiknas itu, beberapa
hal yang disampaikan menteri pendidikan Bapak Anis Baswedan
dalam dokumen pidatonya sangat menarik untuk dicermati baik oleh kita sebagai seorang guru, ataupun juga sebagai orang tua. Karena pendidikan pada dasarnya bukan saja tanggung jawab sekolah dengan guru-gurunya tetapi dalam sisdiknas (UU nomor 20 tahun 2003), disebutkan bahwa pendidikan itu dapat melalui tiga jalur: formal (sekolah), informal (keluarga dan masyarakat), serta nonformal (lembaga di luar sekolah). Semestinya setiap orang tua juga memperhatikan apa yang disampaikan oleh pak menteri dalam pidatonya.
dalam dokumen pidatonya sangat menarik untuk dicermati baik oleh kita sebagai seorang guru, ataupun juga sebagai orang tua. Karena pendidikan pada dasarnya bukan saja tanggung jawab sekolah dengan guru-gurunya tetapi dalam sisdiknas (UU nomor 20 tahun 2003), disebutkan bahwa pendidikan itu dapat melalui tiga jalur: formal (sekolah), informal (keluarga dan masyarakat), serta nonformal (lembaga di luar sekolah). Semestinya setiap orang tua juga memperhatikan apa yang disampaikan oleh pak menteri dalam pidatonya.
Pertama, tentang tema yang diusung dalam peringatan Hardiknas
tahun ini, yaitu “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-Cita” seperti terpampang pada
gambar di atas. Dengan tema itu diharapkan pendidikan benar-benar berperan
sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat
peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memberikan kejernihan
dalam menata dan menyiapkan masa depan.
Kedua, disampaikan
Pak Menteri dalam pidatonya bahwa tantangan jaman yang semakin tak menentu
karena perubahan yang begitu cepat akibat cepatnya kemajuan teknologi,
membutuhkan generasi masa depan yang mempunyai keterampilan utuh, keterampilan
yang mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan
kompetensi.
Kualitas karakter yang
diperlukan mencakup dua jenis karakter yaitu karakter moral dan kinerja. Karakter
moral antara lain: nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran,
keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Sementara karakter kinerja
meliputi: kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih,
kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kedua karakter tersebut perlu
ditumbuhkan secara seimbang untuk mengimbangi perubahan jaman yang begitu
cepat.
Kemampuan literasi harus
ditingkatkan, selama ini berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung, harus
diperkaya dengan literasi sains, literasi teknologi, literasi financial, dan
literasi budaya.
Kemudian kompetensi yang sangat
diperlukan di masa datang adalah kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir
kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.
Ketiga, ditegaskan Pak Menteri bahwa adalah tugas orang
dewasa memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkontribusi, memajukan dirinya,
memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya. Rasa percaya dari
orang dewasa kepada anak-anak untuk berkarya dan ikut membawa kebudayaan untuk
terus bergerak melangkah maju adalah kunci kemajuan Negara.
Tidak lupa Pak Menteri berpesan kepada kita semua, untuk
menyapa guru-guru kita, dan para pendidik yang telah berjuang membesarkan kita,
serta menyampaikan kepada mereka bahwa ikhtiar pendidikan mereka akan kita
teruskan.
Begitulah tiga hal yang penting kita perhatikan dari
peringatan Hardiknas tahun ini, semoga amanat yang terkandung dalam tema dan
pidato Menteri di atas, dapat kita sebarkan kepada teman-teman kita, dan kita wujudkan kepada anak-anak di sekitar
kita.
0 comments:
Post a Comment