Diary Guru

Resensi Buku: Orangtuanya Manusia

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBasVlza36XyIPK8hSfx5f52SVKPZgEoWC2KmCyvEqy48_PINRn_dpdhsuoOEtb0GgBuoIWh9FJQfkl9PI8jpzVJSiNp7PAWJaQ3bgISjh8JDtIZlFkpbnAtdI0qPhRBenylpn9qhCYwAl/s1600/20180429_222808.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="1536" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBasVlza36XyIPK8hSfx5f52SVKPZgEoWC2KmCyvEqy48_PINRn_dpdhsuoOEtb0GgBuoIWh9FJQfkl9PI8jpzVJSiNp7PAWJaQ3bgISjh8JDtIZlFkpbnAtdI0qPhRBenylpn9qhCYwAl/s320/20180429_222808.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Judul Buku    : Orangtuanya Manusia<br />
Penulis           : Munif Chatib<br />
Penerbit         : Kaifa<br />
Tahun Terbit : 2012<br />
Jumlah Halaman : 212 <br />
<br />
Penulis menyebut “Orangtuanya Manusia” sebagai sekolahnya orangtua untuk mengetahui sosok anak-anak sejatinya. Penulis berharap “Orangtuanya Manusia” menjadi buku panduan bagi orangtua dalam mendidik anak dengan paradigma yang lain dari apa yang selama ini banyak dilakukan. <br />
<br />
Buku ini terdiri dari sepuluh bab. Bab pertama, penulis mengajak orangtua mengembalikan pemahaman tentang sosok sejati anak yang memiliki fitrah illahiah suci. Di dalamnya dibahas juga perkembangan otak dan golden age.<br />
<br />
Bab kedua, mengulas ketakutan menjadi orangtua. Di dalamnya diberikan pula tips merawat pernikahan, dan dasar-dasar pendidikan anak.<br />
Bab ketiga, penulis mengajak orangtua memandang anak sebagai bintang, masterpiece, karya agung Allah SWT. Penulis memberi contoh nyata bagaimana ia menempatkan anaknya sebagai bintang, dan kisah nyata orangtua menemukan bintang pada anaknya yang mengalami cerebral palsy.<br />
<br />
Pada bab keempat, orangtua diajak untuk memandang kemampuan anak yang seluas samudra. Pembaca diperkenalkan dengan downshiftting dan cognitive shutdown atau mati berpikir. <br />
<br />
Bab kelima mengulas tentang harta karun yang dimiliki setiap anak yaitu multiple intelligences. Ada beberapa kisah anak dengan beragam kecerdasan masing-masing.<br />
<br />
Pada bab keenam penulis mengajak orangtua menjadi penyelam yang tak henti menjelajahi kemampuan anak atau discovering ability meski hanya sekecil debu, dilengkapi pula dengan tips melakukannya.<br />
<br />
Bab ketujuh memberi pemahaman bagaimana menempatkan bakat dan minat anak secara adil. Bab kedelapan memberikan tips untuk orangtua dalam memilih sekolah. Bab kesembilan membahas pemahaman belajar, gaya belajar, dan membantu anak belajar di rumah. Bab kesepuluh, berisi pendidikan seks dan media kepada anak. <br />
<br />
Sebagai karya ketiga dari trilogi bukunya, Sekolahnya Manusia dan Gurunya Manusia, penulis konsisten memberikan paradigma baru tentang pendidikan anak sejak karya pertamanya. Pembaca terutama orangtua diajak untuk membuka mata dan hati lebih luas dalam mendidik anaknya. Melalui kisah-kisah nyata yang disampaikan, pembaca menjadi lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan. Beberapa bab juga dilengkapi dengan berbagai teori para ahli pendidikan maupun psikologi, menambah pengetahuan orangtua dalam mendidik anaknya. Bahasa tuturnya juga cukup mudah dipahami dan nyaman dibaca. Beberapa hal itu merupakan kelebihan buku ini. Sementara kelemahannya, saya merasa sulit untuk menemukannya. <br />
<br />
Secara keseluruhan, buku ini sangat menginspirasi dan memberi informasi penting tentang perkembangan anak dan cara mendidiknya. Sehingga sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh para orangtua utamanya, dan cukup pantas menjadi buku panduan mendidik anak seperti harapan penulisnya. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span style="line-height: 18.4px;">#tantanganresensibuku</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span style="line-height: 18.4px;">#onedayonepost</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span style="line-height: 18.4px;">#kelasnonfiksi</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span style="line-height: 18.4px;">#odopbatch5</span></span></div>
<span id="fullpost">

</span></div>

Resensi Buku: Orangtuanya Manusia

Judul Buku : Orangtuanya Manusia Penulis : Munif Chatib Penerbit : Kaifa Tahun Terbit : 2012 Jumlah Halaman : 212 Penulis menyebut “Orangtuanya Manusia” sebagai sekolahnya orangtua untuk mengetahui sosok anak-anak sejatinya. Penulis berharap “Orangtuanya Manusia” menjadi buku …

Apr 29, 2018

Kebun Cengkih yang Bikin Nagih

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Sebuah kebun cengkih milik seorang warga di Kelurahan Gambesi - Kecamatan Ternate Selatan, beberapa tahun terakhir menjadi destinasi bersantai dan swafoto banyak orang. Lokasi yang tidak terlalu sulit dijangkau membuat kebun cengkih ini layak dikunjungi. Berjarak sekitar 1,5 km dari jalan raya Gambesi, pengunjung bisa mengambil beberapa jalan alternatif melalui daerah kampus UNKHAIR atau bisa lewat jalur SMAN 3 Ternate. Dari pusat kota Ternate, kebun ini berjarak sekitar lima kilometer.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Seorang teman bercerita, suaminya lah yang pertama kali mengunggah swafotonya di akun Facebook. Ia menemukan lokasi kebun yang menarik saat sedang bermotor di Gambesi. Ternyata foto unggahannya disukai dan direspon ramai oleh warganet di Ternate. Sejak itu kebun cengkih Gambesi menjadi banyak dikunjungi oleh warga dan ramai unggahan fotonya di akun media sosial lokal. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya sendiri sejak ramai betebaran foto di berbagai media, merasa penasaran sekali ingin ke sana. Barulah tahun 2017 akhir kesampaian menginjakkan kaki di rumput segarnya. Sejak itu, rasanya <i>nagih</i> untuk kembali, meski sampai kini belum kesampaian lagi.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ-wgfzBfpOP1N3dVgVhrpSknTiSqhtl-2mtIHf6cn4UE2UaRLpLUe7y65VMcaA_4DLuRy-3kEvKXEfRjJtjmcbMhYhvFvjgRR6efMbFBK1afquJNKKEqiX9Qrqc5pULfViodbAbG5T0S3/s1600/20171203_153415.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ-wgfzBfpOP1N3dVgVhrpSknTiSqhtl-2mtIHf6cn4UE2UaRLpLUe7y65VMcaA_4DLuRy-3kEvKXEfRjJtjmcbMhYhvFvjgRR6efMbFBK1afquJNKKEqiX9Qrqc5pULfViodbAbG5T0S3/s320/20171203_153415.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pemandangan pohon-pohon cengkih yang tinggi dengan sebagian cabang-cabang pohonnya yang sudah kering, sebagian lagi masih segar, menjadi indah dipandang. Suasana kebun yang rindang, disegarkan lagi oleh tanah yang tertutup rumput bak permadani hijau membentang. Rasanya ingin berlama-lama di tempat yang memberikan suasana ketenangan itu.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEial1geQCk2bFymxbQOnR_jSIqR7GNgyMymc6javlQ7ITewZQdpsAeNtRK6SAU0xchUnInvI-aGPtUdvcZ2V4GlimgkTjyjQzJprLvk4Fv5JHo1kRHO_KnfFPdP6bEhUfstJ0L26K4_Zztb/s1600/20171203_161643.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEial1geQCk2bFymxbQOnR_jSIqR7GNgyMymc6javlQ7ITewZQdpsAeNtRK6SAU0xchUnInvI-aGPtUdvcZ2V4GlimgkTjyjQzJprLvk4Fv5JHo1kRHO_KnfFPdP6bEhUfstJ0L26K4_Zztb/s320/20171203_161643.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr">
Anak-anak bisa bermain bebas di alam terbuka yang segar, berlarian hingga berguling-guling di rumput. Beberapa pengunjung ada yang membawa ayunan instan untuk dipasang di antara batang-batang cengkih. Namun kebanyakan tentu sibuk mencari sudut berfoto yang menarik. </div>
<div dir="ltr">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS4jbFjcfqvJLxxruJSzbbpg0-PETDKYfIZlbVwUabsbY6oDfLO24n9-aatBkAa9oCxyKM2eEzL5oV0akil8DZiEH1NMxfGSgCA0JOy9jpTmnyBVsJI44AGtBWi8rik6cKZeXwisoC5062/s1600/20171203_160203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS4jbFjcfqvJLxxruJSzbbpg0-PETDKYfIZlbVwUabsbY6oDfLO24n9-aatBkAa9oCxyKM2eEzL5oV0akil8DZiEH1NMxfGSgCA0JOy9jpTmnyBVsJI44AGtBWi8rik6cKZeXwisoC5062/s320/20171203_160203.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr">
Salah satu sudut berfoto berupa sebuah rumah kebun yang sudah tua. Kebiasaan orang di sini, pemilik kebun membuat rumah mungil, biasanya rumah panggung, untuk beristirahat saat merawat kebun. </div>
<div dir="ltr">
Berada di tempat itu, yang saya bayangkan selain bersantai dengan keluarga, cocok sekali dimanfaatkan sebagai tempat bertemu bagi anggota komunitas. Duduk santai sambil membahas materi atau program kerja komunitas sepertinya nyaman sekali.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namun, keberadaan kebun cengkih yang merupakan milik warga perorangan ini membuatnya masih minim fasilitas sebagai tempat wisata. Pengunjung hanya bisa datang untuk menikmati suasana alam yang segar saja. Fasilitas yang biasa ada di tempat wisata seperti toilet, tempat ibadah, dan tempat makan minum, belum tersedia di sini. Sehingga pengunjung harus membawa persiapan makanan dan minuman dari rumah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jika pemilik kebun jeli melihat peluang, menurut saya kebun cengkih ini bisa menjadi bisnis wisata yang menjanjikan. Pemilik perlu mengadakan fasilitas umum tempat wisata, akan lebih baik lagi dilengkapi wahana permainan alam, bisa juga membuka peluang kios makanan dan minuman. Jika dikelola dengan baik, peluang menjadi tempat wisata alam dan <i>playground</i> yang ramai pengunjung cukup besar. Karena lokasi yang strategis, dekat dengan kampus dan sekolah, serta tidak terlalu jauh dari pusat kota. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saat saya ke sana, tidak ada tiket masuk yang dikenakan untuk pengunjung, hanya biaya parkir kendaraan. Tarif parkir dituliskan di papan, Rp. 5.000,00 untuk motor dan Rp. 10.000,00 untuk mobil. Jika sudah dikelola dengan fasilitas yang memadai, pengunjung pasti tetap rela meski dipasang tarif masuk per orang. Namun, tentu harus lebih dulu disiapkan kelayakannya sebagai tempat wisata, terutama fasilitas terpenting, keberadaan toilet yang memadai. Jika itu sudah terwujud, saya yakin tempat ini bisa menjadi kebun cengkih yang bikin <i>nagih</i> untuk selalu balik dan balik lagi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#tantanganreviewtempatwisata</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

Kebun Cengkih yang Bikin Nagih

Sebuah kebun cengkih milik seorang warga di Kelurahan Gambesi - Kecamatan Ternate Selatan, beberapa tahun terakhir menjadi destinasi bersantai dan swafoto banyak orang. Lokasi yang tidak terlalu sulit dijangkau membuat kebun cengkih ini layak dikunjungi. Berjarak sekitar 1,5 km dari jalan raya Gamb…

Apr 29, 2018

Teka Teki Silang

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIHLxHHX8yTZLvM6zPuS9Njv2x-xFefiaasHZeoVoxNQU0aibRQQRWMEqT3QKeicUSZQd1Ve-z0uf2EqDmnECqpjHMOq-WUkKj42Xj5wwrHjmPAzzOTe-zLa7aWVP-W6-BdNZUeTC7N827/s1600/20180429_162641.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="540" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIHLxHHX8yTZLvM6zPuS9Njv2x-xFefiaasHZeoVoxNQU0aibRQQRWMEqT3QKeicUSZQd1Ve-z0uf2EqDmnECqpjHMOq-WUkKj42Xj5wwrHjmPAzzOTe-zLa7aWVP-W6-BdNZUeTC7N827/s320/20180429_162641.png" width="320" /></a></div>
<br />
Dalam berbahasa sehari-hari baik lisan maupun tulis, seringkali kita masih menggunakan kata dalam bahasa asing yang sudah diketahui secara umum sehingga dianggap sebagai kosakata bahasa Indonesia. Contohnya kata: efektif, efisien, online, offline, link, dan sebagainya. Sebetulnya kata-kata tersebut sudah ada penggantinya dalam bahasa Indonesia. Tetapi sekali lagi, kita masih sering menggunakan kata asingnya dalam berbahasa sehari-hari.<br />
<br />
Nah, agar lebih mengenal kosakata bahasa Indonesia dari kata-kata asing yang masih sering kita gunakan itu, mari sambil bermain TTS.<br />
Tekan salah satu kotak untuk mulai bermain. Pertanyaan akan muncul pada kotak yang ditekan. Tulis jawaban pada tempat yang tersedia dan tekan OK. Untuk mengetahui jawaban benar atau salah, tekan kotak Check puzzle di bagian bawah TTS. Atau jika Anda menyerah, tekan Solve pada pertanyaan untuk mengetahui jawabannya.<br />
<br />
Selamat mencoba.<br />
<br />
#onedayonepost<br />
#kelasnonfiksi<br />
#odopbatch5<br />
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span id="fullpost">

</span></div>
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head>
<title>TTS BAHASA</title>

body, h1, h2, h3, h4, h5, h6
{
 font-family: "Segoe UI", "Franklin Gothic Medium", "Arial", sans-serif;
}

h1, h2, h3, h4, h5, h6
{
 color: #5d6a86;
}

body
{
 cursor: default;
 font-size: small;
}

.ecw-answerbox
{
 color: black;
 background-color: #FFFAF0;
 border-color: #808080;
 border-style: solid;
 border-width: 1px;
 display: block;
 padding: .75em;
 width: 240pt;
}

.ecw-box
{
 border-style: solid;
 border-width: 1pt;
 cursor: pointer;
 font-size: .12in;
 font-weight: bold;
 height: .18in;
 overflow: hidden;
 text-align: center;
 width: .18in;
}

.ecw-boxcheated_sel
{
 background-color: #FFF1D7;
 border-color: #C00000;
 color: #2080D0;
}

.ecw-boxcheated_unsel
{
 background-color: #ffffff;
 border-color: #606060;
 color: #2080D0;
}

.ecw-boxerror_sel
{
 background-color: #FFF1D7;
 border-color: #C00000;
 color: #BF0000;
}

.ecw-boxerror_unsel
{
 background-color: #FFF0F0;
 border-color: #606060;
 color: #BF0000;
}

.ecw-boxnormal_sel
{
 background-color: #FFF1D7;
 border-color: #C00000;
 color: #000000;
}

.ecw-boxnormal_unsel
{
 background-color: #ffffff;
 border-color: #606060;
 color: #000000;
}

.ecw-button
{
 width: 64pt;
}

.ecw-cluebox
{
 border-bottom-width: 1px;
 border-color: #c0c0c0;
 border-left-width: 0px;
 border-right-width: 0px;
 border-style: solid;
 border-top-width: 1px;
 margin-top: 1em;
 padding-bottom: .5em;
 padding-left: 0pt;
 padding-right: 0pt;
 padding-top: .5em;
}

.ecw-crosswordarea
{
 background-color: #D0D8E0;
 border-color: #808080;
 border-style: solid;
 border-width: 2px;
 padding: .5em;
 font-family: "Segoe UI", "Verdana", "Arial", sans-serif;
 font-size: small;
}

.ecw-copyright
{
 margin-bottom: 1em;
 font-size: x-small;
 font-family: "Segoe UI", "Franklin Gothic Medium", "Arial", sans-serif;
}

.ecw-input
{
 font-family: "Segoe UI", "Verdana", "Arial", sans-serif;
}

.ecw-wordlabel
{
 text-transform: uppercase;
 margin: 0;
}

.ecw-wordinfo
{
 font-size: 8pt;
 color: #808080;
}

.ecw-worderror
{
 color: #c00000;
 font-weight: bold;
 display: none;
 margin-top: 1em;
}

--></style>

</head><body>

<h1>
TTS BAHASA</h1>
<h3 style="margin-top: -1em;">
DESI KUSNENDARI</h3>
<div class="ecw-answerbox" id="waitmessage">
 This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any 
 recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or 
 Apple Safari.  If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
 the page.  If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
 the page to allow the puzzle to load.
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tr>

// EclipseCrossword (C) Copyright 2000-2013 Green Eclipse.
// The puzzle itself remains the property of its creator. Do not remove this copyright notice.

var BadChars = "`~!@^*()_={[}]\\|:;\"',<>/?";

var TableAcrossWord, TableDownWord;
var CurrentWord, PrevWordHorizontal, x, y, i, j;
var CrosswordFinished, Initialized;

// Check the user's browser and then initialize the puzzle.
if (document.getElementById("waitmessage") != null)
{
 document.getElementById("waitmessage").innerHTML = "Please wait while the crossword is loaded...";
 
 // Current game variables
 CurrentWord = -1;
 PrevWordHorizontal = false;
 
 // Create the cell-to-word arrays.
 TableAcrossWord = new Array(CrosswordWidth);
 for (var x = 0; x < CrosswordWidth; x++) TableAcrossWord[x] = new Array(CrosswordHeight);
 TableDownWord = new Array(CrosswordWidth);
 for (var x = 0; x < CrosswordWidth; x++) TableDownWord[x] = new Array(CrosswordHeight);
 for (var y = 0; y < CrosswordHeight; y++)
  for (var x = 0; x < CrosswordWidth; x++)
  {
   TableAcrossWord[x][y] = -1;
   TableDownWord[x][y] = -1;
  }
 
 // First, add the horizontal words to the puzzle.
 for (var i = 0; i <= LastHorizontalWord; i++)
 {
  x = WordX[i];
  y = WordY[i];
  for (var j = 0; j < WordLength[i]; j++)
  {
   TableAcrossWord[x + j][y] = i;
  }
 }
 
 // Second, add the vertical words to the puzzle.
 for (var i = LastHorizontalWord + 1; i < Words; i++)
 {
  x = WordX[i];
  y = WordY[i];
  for (var j = 0; j < WordLength[i]; j++)
  {
   TableDownWord[x][y + j] = i;
  }
 }
 
 // Now, insert the crossword table.
 document.writeln("<table id=\"crossword\" cellpadding=\"0\" cellspacing=\"0\" style=\"display: none; border-collapse: collapse;\">");
 for (var y = 0; y < CrosswordHeight; y++)
 {
  document.writeln("<tr>");
  for (var x = 0; x < CrosswordWidth; x++)
  {
   if (TableAcrossWord[x][y] >= 0 || TableDownWord[x][y] >= 0)
    document.write("<td id=\"c" + PadNumber(x) + PadNumber(y) + "\" class=\"ecw-box ecw-boxnormal_unsel\" onclick=\"SelectThisWord(event);\"> </td>");
   else
    document.write("<td><\/td>");
  }
  document.writeln("<\/tr>");
 }
 document.writeln("<\/table>");
 
 // Finally, show the crossword and hide the wait message.
 Initialized = true;
 document.getElementById("waitmessage").style.display = "none";
 document.getElementById("crossword").style.display = "block";
}

// * * * * * * * * * *
// Event handlers

// Raised when a key is pressed in the word entry box.
function WordEntryKeyPress(event)
{
 if (CrosswordFinished) return;
 // Treat an Enter keypress as an OK click.
 if (CurrentWord >= 0 && event.keyCode == 13) OKClick();
}

// * * * * * * * * * *
// Helper functions

// Called when we're ready to start the crossword.
function BeginCrossword()
{
 if (Initialized)
 {
  document.getElementById("welcomemessage").style.display = "";
  document.getElementById("checkbutton").style.display = "";
 }
}

// Returns true if the string passed in contains any characters prone to evil.
function ContainsBadChars(theirWord)
{
 for (var i = 0; i < theirWord.length; i++)
  if (BadChars.indexOf(theirWord.charAt(i)) >= 0) return true;
 return false;
}

// Pads a number out to three characters.
function PadNumber(number)
{
 if (number < 10)
  return "00" + number;
 else if (number < 100)
  return "0" + number;
 else
  return "" +  number;
}

// Returns the table cell at a particular pair of coordinates.
function CellAt(x, y)
{
 return document.getElementById("c" + PadNumber(x) + PadNumber(y));
}

// Deselects the current word, if there's a word selected.  DOES not change the value of CurrentWord.
function DeselectCurrentWord()
{
 if (CurrentWord < 0) return;
 var x, y, i;
 
 document.getElementById("answerbox").style.display = "none";
 ChangeCurrentWordSelectedStyle(false);
 CurrentWord = -1;
 
}

// Changes the style of the cells in the current word.
function ChangeWordStyle(WordNumber, NewStyle)
{
 if (WordNumber< 0) return;
 var x = WordX[WordNumber];
 var y = WordY[WordNumber];
 
 if (WordNumber<= LastHorizontalWord)
  for (i = 0; i < WordLength[WordNumber]; i++)
   CellAt(x + i, y).className = NewStyle;
 else
  for (i = 0; i < WordLength[WordNumber]; i++)
   CellAt(x, y + i).className = NewStyle;
}

// Changes the style of the cells in the current word between the selected/unselected form.
function ChangeCurrentWordSelectedStyle(IsSelected)
{
 if (CurrentWord < 0) return;
 var x = WordX[CurrentWord];
 var y = WordY[CurrentWord];
 
 if (CurrentWord <= LastHorizontalWord)
  for (i = 0; i < WordLength[CurrentWord]; i++)
   CellAt(x + i, y).className = CellAt(x + i, y).className.replace(IsSelected ? "_unsel" : "_sel", IsSelected ? "_sel" : "_unsel");
 else
  for (i = 0; i < WordLength[CurrentWord]; i++)
   CellAt(x, y + i).className = CellAt(x, y + i).className.replace(IsSelected ? "_unsel" : "_sel", IsSelected ? "_sel" : "_unsel");
}

// Selects the new word by parsing the name of the TD element referenced by the 
// event object, and then applying styles as necessary.
function SelectThisWord(event)
{
 if (CrosswordFinished) return;
 var x, y, i, TheirWord, TableCell;
 
 // Deselect the previous word if one was selected.
 document.getElementById("welcomemessage").style.display = "none";
 if (CurrentWord >= 0) OKClick();
 DeselectCurrentWord();
 
 // Determine the coordinates of the cell they clicked, and then the word that
 // they clicked.
 var target = (event.srcElement ? event.srcElement: event.target);
 x = parseInt(target.id.substring(1, 4), 10);
 y = parseInt(target.id.substring(4, 7), 10);
 
 // If they clicked an intersection, choose the type of word that was NOT selected last time.
 if (TableAcrossWord[x][y] >= 0 && TableDownWord[x][y] >= 0)
  CurrentWord = PrevWordHorizontal ? TableDownWord[x][y] : TableAcrossWord[x][y];
 else if (TableAcrossWord[x][y] >= 0)
  CurrentWord = TableAcrossWord[x][y];
 else if (TableDownWord[x][y] >= 0)
  CurrentWord = TableDownWord[x][y];

PrevWordHorizontal = (CurrentWord <= LastHorizontalWord);
 
 // Now, change the style of the cells in this word.
 ChangeCurrentWordSelectedStyle(true);
 
 // Then, prepare the answer box.
 x = WordX[CurrentWord];
 y = WordY[CurrentWord];
 TheirWord = "";
 var TheirWordLength = 0;
 for (i = 0; i < WordLength[CurrentWord]; i++)
 {
  // Find the appropriate table cell.
  if (CurrentWord <= LastHorizontalWord)
   TableCell = CellAt(x + i, y);
  else
   TableCell = CellAt(x, y + i);
  // Add its contents to the word we're building.
  if (TableCell.innerHTML != null && TableCell.innerHTML.length > 0 && TableCell.innerHTML != " " && TableCell.innerHTML.toLowerCase() != " ")
  {
   TheirWord += TableCell.innerHTML.toUpperCase();
   TheirWordLength++;
  }
  else
  {
   TheirWord += "•";
  }
 }
 
 document.getElementById("wordlabel").innerHTML = TheirWord;
 document.getElementById("wordinfo").innerHTML = ((CurrentWord <= LastHorizontalWord) ? "Across, " : "Down, ") + WordLength[CurrentWord] + " letters.";
 document.getElementById("wordclue").innerHTML = Clue[CurrentWord];
 document.getElementById("worderror").style.display = "none";
 document.getElementById("cheatbutton").style.display = (Word.length == 0) ? "none" : "";
 if (TheirWordLength == WordLength[CurrentWord])
  document.getElementById("wordentry").value = TheirWord.replace(/&/g, '&');
 else
  document.getElementById("wordentry").value = "";
 
 // Finally, show the answer box.
 document.getElementById("answerbox").style.display = "block";
 try
 {
  document.getElementById("wordentry").focus();
  document.getElementById("wordentry").select();
 }
 catch (e)
 {
 }
 
}

// Called when the user clicks the OK link.
function OKClick()
{
 var TheirWord, x, y, i, TableCell;
 if (CrosswordFinished) return;
 if (document.getElementById("okbutton").disabled) return;
 
 // First, validate the entry.
 TheirWord = document.getElementById("wordentry").value.toUpperCase();
 if (TheirWord.length == 0)
 {
  DeselectCurrentWord();
  return;
 }
 if (ContainsBadChars(TheirWord))
 {
  document.getElementById("worderror").innerHTML = "The word that you typed contains invalid characters.  Please type only letters in the box above.";
  document.getElementById("worderror").style.display = "block";
  return;
 }
 if (TheirWord.length < WordLength[CurrentWord])
 {
  document.getElementById("worderror").innerHTML  = "You did not type enough letters.  This word has " + WordLength[CurrentWord] + " letters.";
  document.getElementById("worderror").style.display = "block";
  return;
 }
 if (TheirWord.length > WordLength[CurrentWord])
 {
  document.getElementById("worderror").innerHTML = "You typed too many letters.  This word has " + WordLength[CurrentWord] + " letters.";
  document.getElementById("worderror").style.display = "block";
  return;
 }
 
 // If we made it this far, they typed an acceptable word, so add these letters to the puzzle and hide the entry box.
 x = WordX[CurrentWord];
 y = WordY[CurrentWord];
 for (i = 0; i < TheirWord.length; i++)
 {
  TableCell = CellAt(x + (CurrentWord <= LastHorizontalWord ? i : 0), y + (CurrentWord > LastHorizontalWord ? i : 0));
  TableCell.innerHTML = TheirWord.substring(i, i + 1);
 }
 DeselectCurrentWord();
}

// Called when the "check puzzle" link is clicked.
function CheckClick()
{
 var i, j, x, y, UserEntry, ErrorsFound = 0, EmptyFound = 0, TableCell;
 if (CrosswordFinished) return;
 DeselectCurrentWord();
 
 for (y = 0; y < CrosswordHeight; y++)
 for (x = 0; x < CrosswordWidth; x++)
  if (TableAcrossWord[x][y] >= 0 || TableDownWord[x][y] >= 0)
  {
   TableCell = CellAt(x, y);
   if (TableCell.className == "ecw-box ecw-boxerror_unsel") TableCell.className = "ecw-box ecw-boxnormal_unsel";
  }
  
 for (i = 0; i < Words; i++)
 {
  // Get the user's entry for this word.
  UserEntry = "";
  for (j = 0; j < WordLength[i]; j++)
  {
   if (i <= LastHorizontalWord)
    TableCell = CellAt(WordX[i] + j, WordY[i]);
   else
    TableCell = CellAt(WordX[i], WordY[i] + j);
   if (TableCell.innerHTML.length > 0 && TableCell.innerHTML.toLowerCase() != " ")
   {
    UserEntry += TableCell.innerHTML.toUpperCase();
   }
   else
   {
    UserEntry = "";
    EmptyFound++;
    break;
   }
  }
  UserEntry = UserEntry.replace(/&/g, '&');
  // If this word doesn't match, it's an error.
  if (HashWord(UserEntry) != AnswerHash[i] && UserEntry.length > 0)
  {
   ErrorsFound++;
   ChangeWordStyle(i, "ecw-box ecw-boxerror_unsel");
  }
 }
 
 // If they can only check once, disable things prematurely.
 if ( OnlyCheckOnce )
 {
  CrosswordFinished = true;
  document.getElementById("checkbutton").style.display = "none";
 }
 
 // If errors were found, just exit now.
 if (ErrorsFound > 0 && EmptyFound > 0)
  document.getElementById("welcomemessage").innerHTML = ErrorsFound + (ErrorsFound > 1 ? " errors" : " error") + " and " + EmptyFound + (EmptyFound > 1 ? " incomplete words were" : " incomplete word was") + " found.";
 else if (ErrorsFound > 0)
  document.getElementById("welcomemessage").innerHTML = ErrorsFound + (ErrorsFound > 1 ? " errors were" : " error was") + " found.";
 else if (EmptyFound > 0)
  document.getElementById("welcomemessage").innerHTML = "No errors were found, but " + EmptyFound + (EmptyFound > 1 ? " incomplete words were" : " incomplete word was") + " found.";
 
 if (ErrorsFound + EmptyFound > 0)
 {
  document.getElementById("welcomemessage").style.display = "";
  return;
 }
   
 // They finished the puzzle!
 CrosswordFinished = true;
 document.getElementById("checkbutton").style.display = "none";
 document.getElementById("congratulations").style.display = "block";
 document.getElementById("welcomemessage").style.display = "none";
}

// Called when the "cheat" link is clicked.
function CheatClick()
{
 if (CrosswordFinished) return;
 var OldWord = CurrentWord;
 document.getElementById("wordentry").value = Word[CurrentWord];
 OKClick();
 ChangeWordStyle(OldWord, "ecw-box ecw-boxcheated_unsel");
}

// Returns a one-way hash for a word.
function HashWord(Word)
{
 var x = (Word.charCodeAt(0) * 719) % 1138;
 var Hash = 837;
 var i;
 for (i = 1; i <= Word.length; i++)
  Hash = (Hash * i + 5 + (Word.charCodeAt(i - 1) - 64) * x) % 98503;
 return Hash;
}

//-->
</script>

</td>

<div class="ecw-copyright">
 <a href="http://www.eclipsecrossword.com/" onclick="this.target='_blank'" style="font-weight: bold;">EclipseCrossword</a> © 2000-2013
</div>
<div class="ecw-answerbox" id="welcomemessage" style="display: none;">
<h3>
Welcome!</h3>
Click a word in the puzzle to get started.<br />

</div>
<div class="ecw-answerbox" id="answerbox" style="display: none;">
<h3 class="ecw-wordlabel" id="wordlabel">
  </h3>
<div class="ecw-wordinfo" id="wordinfo">
 </div>
<div class="ecw-cluebox" id="wordclue">
 </div>
<div style="margin-top: 1em;">
 <input class="ecw-input" id="wordentry" onchange="WordEntryKeyPress(event)" onkeypress="WordEntryKeyPress(event)" size="24" style="font-weight: bold; text-transform: uppercase;" type="text" />
</div>
<div class="ecw-worderror" id="worderror">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-top: 1em; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td>
<button class="ecw-input ecw-button" id="cheatbutton" onclick="CheatClick();" type="button">Solve</button>
</td><td align="right">
<button class="ecw-input ecw-button" id="okbutton" onclick="OKClick();" style="font-weight: bold;" type="button">OK</button>  
<button class="ecw-input ecw-button" id="cancelbutton" onclick="DeselectCurrentWord();" type="button">Cancel</button>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="ecw-answerbox" id="congratulations" style="display: none;">
<h3>
Congratulations!</h3>
You have completed this <a href="http://www.eclipsecrossword.com/" style="color: black; text-decoration: none;">crossword puzzle</a>.
<br />

If you would like to be able to create interactive
<a href="http://www.eclipsecrossword.com/" style="color: black; text-decoration: none;">crosswords</a>
like this yourself, get <a href="http://www.eclipsecrossword.com/" onclick="this.target='_blank'">EclipseCrossword</a>
from Green Eclipse—it's free!
<br />

</div>
</td></tr>
</table>
<div style="margin-top: 1em;">
 <button id="checkbutton" onclick="CheckClick();" style="display: none;" type="button">Check puzzle</button>
</div>
<script type="text/javascript">
</script>

</body></html>

</div>

Teka Teki Silang

Dalam berbahasa sehari-hari baik lisan maupun tulis, seringkali kita masih menggunakan kata dalam bahasa asing yang sudah diketahui secara umum sehingga dianggap sebagai kosakata bahasa Indonesia. Contohnya kata: efektif, efisien, online, offline, link, dan sebagainya. Sebetulnya kata-kata tersebut…

Apr 28, 2018

Membangun Jembatan Kompetensi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Ada petuah bijak "Jika kalian berburu, ikatlah hewan buruan dengan tali. Jika kalian menuntut ilmu, ikatlah pengetahuan yang diperoleh dengan catatan." Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengikat materi yang dibahas pada workshop beberapa waktu lalu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pijakan materi atau kompetensi dasar bagi seorang guru saat ini adalah Permendikbud No 24 Tahun 2016 yang berisi kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran. KD dalam Permen 24 ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok pengetahuan yang ditandai dengan angka 3 dan kelompok ketrampilan ditandai dengan angka 4. Tetapi keduanya selalu dianggap satu paket kompetensi. Misalnya KD 3.1 harus berpasangan dengan 4.1 dalam pembelajarannya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Untuk membelajarkan siswa tentang suatu paket KD, guru terlebih dulu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Di dalam RPP, guru harus menjabarkan KD ke dalam indikator pencapaian kompetensi (IPK) untuk memberi arah yang jelas bagaimana menuntaskan siswa pada KD tersebut. Dalam menyusun indikator, guru dapat mengacu pada materi pembelajaran. IPK yang baik, disusun bertangga dari kemampuan berpikir tingkat rendah (mengingat), tingkat sedang (memahami dan menerapkan), sampai tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi hingga mencipta). Susunan indikator pencapaian yang bertangga itu disebut dengan istilah jembatan kompetensi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Cara menyusun jembatan kompetensi dari sebuah KD, dapat dilakukan dengan langkah berikut:</div>
<div dir="ltr">
<br />
1. Perhatikan kata kerja operasional pada KD. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Tentukan kata kerja tersebut berada pada kelompok tingkat berpikir yang mana. Sebagai acuan kata kerja operasional, digunakan taksonomi Anderson. Kelompok kata kerja untuk tingkat berpikir rendah biasa disebut C1, tingkat menengah disebut C2 dan C3, sedangkan C4 merupakan sebutan untuk tingkat tinggi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWNqZt_xBLIxzf8iv83qPxbp7PWiRQ3pmveEeGfdaY0LFgnAL3STF9fp_V5c1u08odg4FFGP0XRHRV0873nKgNgKR4q7mH6xwb2k01G6z3dZ8gvW8PvFfsqBJ4XDpM1uAKEKyKO0TmgSSv/s1600/kko.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="482" data-original-width="640" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWNqZt_xBLIxzf8iv83qPxbp7PWiRQ3pmveEeGfdaY0LFgnAL3STF9fp_V5c1u08odg4FFGP0XRHRV0873nKgNgKR4q7mH6xwb2k01G6z3dZ8gvW8PvFfsqBJ4XDpM1uAKEKyKO0TmgSSv/s320/kko.JPG" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: center;">
Pembaca dapat mengunduh kelompok kata kerja tersebut di <a href="https://drive.google.com/drive/folders/1EYRJLwabjEGkafCqu5Wuba42zUhpAca7" target="_blank">sini</a>.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Menyusun jembatan kompetensi dengan cara memilih minimal satu kata kerja dari tingkat berpikir C1, C2, dan seterusnya hingga mencapai tingkat berpikir pada KD.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Contoh:<br />
Saya ambil salah satu KD pada mata pelajaran matematika wajib kelas X.<br />
3.6. <span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><u>Menjelaskan</u>
operasi komposisi pada fungsi dan operasi invers pada fungsi invers serta
sifat-sifatnya, serta <u>menentukan</u> eksistensinya.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
1. Kata kerja pada KD tersebut adalah "menjelaskan" yang berada pada tingkat C2 dan "menentukan" yang termasuk dalam tingkat C3. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Jembatan kompetensi dapat disusun dengan memilih kata kerja dari C1 sampai C3 misalnya:</div>
<div dir="ltr">
<br />
3.6.1. <u>Mengidentifikasi</u> fungsi yang dapat dikomposisikan. (C1) untuk materi komposisi fungsi.</div>
<div dir="ltr">
3.6.2. <u>Menjelaskan</u> komposisi dari beberapa fungsi. (C2)<br />
3.6.3. <u>Menjelaskan</u> sifat-sifat komposisi fungsi. (C2)<br />
3.6.4. <u>Mengidentifikasi</u> fungsi yang memiliki invers. (C1) untuk materi invers fungsi.<br />
3.6.5. <u>Menjelaskan</u> invers fungsi. (C2)<br />
3.6.6. <u>Menjelaskan</u> sifat-sifat invers fungsi. (C2)<br />
3.6.7. <u>Menentukan</u> fungsi yang memiliki invers. (C3)</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Demikian juga pada KD ketrampilan.<br />
4.6. <span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><u>Menyelesaikan</u>
masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan operasi invers suatu fungsi.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: "book antiqua" , serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
Jembatan kompetensinya dapat disusun seperti berikut:<br />
4.6.1. <u>Mengumpulkan data</u> tentang masalah yang berkaitan dengan komposisi dan invers fungsi.<br />
4.6.2. <u>Menyelesaikan masalah</u> yang berkaitan dengan komposisi dan invers fungsi.<br />
4.6.3. <u>Menyajikan hasil</u> penyelesaian masalah yang berkaitan dengan operasi komposisi dan invers fungsi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Contoh jembatan kompetensi di atas telah dipresentasikan dan diverifikasi oleh instruktur propinsi.</div>
<div dir="ltr">
Semoga selain sebagai pengikat materi, tulisan ini bisa bermanfaat bagi Pembaca yang membutuhkan. Khususnya memberi gambaran untuk guru matematika tentang jembatan kompetensi pada kolom perumusan IPK dalam RPP. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

Membangun Jembatan Kompetensi

Ada petuah bijak "Jika kalian berburu, ikatlah hewan buruan dengan tali. Jika kalian menuntut ilmu, ikatlah pengetahuan yang diperoleh dengan catatan." Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengikat materi yang dibahas pada workshop beberapa waktu lalu. Pijakan materi atau kompetensi dasar bagi seorang g…

Apr 27, 2018

Peduli, Karakter Sederhana yang Mahal

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Ceritanya, siang menjelang sore di hari Jum'at ini, saya dan suami sedang ingin mencari suasana baru. Berdua kami melaju dengan motor <i>matic</i> menyusuri jalanan Ternate menuju ke arah <i>dara</i>. Sengaja memilih jalan yang belum pernah dijangkau karena maksud tadi. Benar saja, lewatlah kami di kawasan yang memberikan pemandangan luar biasa. Di sebelah <i>lao</i> tampak jajaran pulau Maitara dan Tidore disertai buih putih yang memisahkannya dari Ternate. Udara pun terasa segar karena banyak pepohonan menaungi di kanan kiri. Berbagai jenis pohon diantaranya: pala, cengkih, kelapa, mangga, dan pohon lain yang kurang dikenali. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqS6dp8E3iAlX_JjIk6WtYbELR_cSzdlNHw4bRWS_CHQSyk1fbU8yFz7ltOiydfAJPw1u9o4Y-BIBRmrRO8fHA70kgqY1bxMQ849o517-lPHXwLQg20piZuwPrdCj4HDcHLHFGzmfP1GD-/s1600/20180427_231529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1284" data-original-width="1536" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqS6dp8E3iAlX_JjIk6WtYbELR_cSzdlNHw4bRWS_CHQSyk1fbU8yFz7ltOiydfAJPw1u9o4Y-BIBRmrRO8fHA70kgqY1bxMQ849o517-lPHXwLQg20piZuwPrdCj4HDcHLHFGzmfP1GD-/s320/20180427_231529.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mungkin hampir dua jam kami menikmati kesegaran udara dan mengikuti jalanan yang turun naik. Kadang naik dan turun sangat tajam karena memang sudah di kawasan lereng gunung Gamalama. Sempat terbaca papan nama yang menuliskan nama daerah ini yaitu Tongole. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sampai di sebuah titik menuju jalan menurun, saat itu kumandang azan asar terdengar. Tetiba suami saya seperti kaget dan menekan setang berulang-ulang. Saya sempat bertanya ada apa, sebelum kaki kirinya berusaha menghentikan laju motor yang melesat kencang karena jalanan yang turun cukup tajam. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tepat di tikungan jalan, motor kami berhasil berhenti. Tuas rem depan dan belakang tidak bisa menghentikan laju motor. Rem kami blong. Suami berusaha menetralkan motor dan kepanikan di antara kami. Seekor anjing mendekati, tepat di belakang motor membuat saya kurang nyaman. Jadilah menahan panik dan takut pada hewan yang tidak familiar itu. Untuk melaju kembali tidak mungkin karena jalanan menurun tajam dan rem masih belum berfungsi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sesaat kemudian, seorang anak muda menghentikan motornya di depan kami. Dia menyapa dan menanyakan ada masalah apa. Sepertinya sudah paham apa yang terjadi melihat gerakan suami. Tak disangka dia menepikan motor dan menghampiri kami, mencoba memutar rem di roda belakang namun terasa keras. Suami mengatakan, pernah terjadi begitu tapi akan normal kembali saat sudah di jalan mendatar. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selanjutnya, anak muda itu menawarkan saya untuk memboncengnya sampai di akhir turunan. Kami pun menerima kebaikan hatinya. Sepanjang jalanan yang turun tajam, dia berusaha mengawal suami yang melaju di depan. "Pelan saja Om, jangan gas," beberapa kali ia mengingatkan. Dia sempat bercerita bahwa di turunan itu memang sering terjadi kecelakaan karena rem blong. Sudah cukup banyak korban berjatuhan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Di ujung turunan kami berhenti, dan alhamdulillah rem sudah mulai berfungsi. Saya beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada si anak muda, sebelum kami berpisah.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam perjalanan berikutnya, saya jadi merenung. Dia sekitar usia SMA, seumuran anak-anak saya di sekolah. Tapi membanggakan punya kepedulian kepada orang asing yang belum paham daerahnya. Bersyukur saya, serasa dipertemukan dengan malaikat tak bersayap yang telah menyelamatkan jiwa. Bisa saja tanpa bantuannya kami mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Disamping tentunya karena kehendak dan kasih-Nya. Dalam diam saya mendoakan, semoga pemuda itu selalu menemukan kemudahan dan pertolongan di manapun berada. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Satu hal lagi, anak muda itu menyadarkan saya. Sikap dan karakter peduli mungkin terasa kecil, namun bisa berdampak besar. Sayangnya karakter itu sekarang ini bisa dikatakan sesuatu yang mahal. Banyak orang justru semakin menipis kepeduliannya pada sekitar. <br />
Dalam konsep pendidikan karakter, kepedulian yang ditunjukkan anak muda itu disebut peduli sosial, yaitu mempunyai kemauan untuk selalu membantu orang lain di sekitarnya.<br />
Selain peduli sosial, ada pula karakter peduli lingkungan alam.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tulisan ini semoga menginspirasi kita betapa sikap peduli yang tampak sederhana,  mungkin akan menyelamatkan nyawa manusia. Yuk lah, tanamkan dan pertebal kembali karakter peduli kepada orang dan lingkungan di sekitar kita.  </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

Peduli, Karakter Sederhana yang Mahal

Ceritanya, siang menjelang sore di hari Jum'at ini, saya dan suami sedang ingin mencari suasana baru. Berdua kami melaju dengan motor matic menyusuri jalanan Ternate menuju ke arah dara. Sengaja memilih jalan yang belum pernah dijangkau karena maksud tadi. Benar saja, lewatlah kami di kawasan yang …

Apr 27, 2018

Review Hi Matte Lip Cream Purbasari

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Zaman masih <i>single</i> nan <i>unyu</i>, tak pernah terpikir untuk memakai yang namanya lipstik. Paling hanya pelembab wajah atau bedak sebagai penghalang sinar matahari agar tidak memapar langsung pada kulit. Itu pun dipakai jika ingat atau sempat. Apalagi merasa kulit ini sering tidak tahan dan gampang iritasi dengan bahan kimia. Jadilah pakai make up hanya kalau dipaksa saat ada acara <i>gawe</i> keluarga. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Berbeda setelah usia melewati kepala tiga, mulai tertarik pada produk yang diaplikasikan pada bibir. Mungkin kebanyakan membaca artikel emak-emak. Awalnya tidak berani yang berwarna, hanya netral untuk melembabkan bibir. Namun, seiring berjalan waktu banyak berkumpul bersama teman yang semuanya memperhatikan riasan. Akhirnya merasa harus menyesuaikan juga dengan penampilan teman agar tidak terlalu timpang. Tujuan utamanya juga difokuskan untuk menyenangkan pandangan suami tentunya. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Diawali dengan lipstik yang produknya selalu berpelembab dan harganya lumayan lebih tinggi dari rata-rata produk dalam negeri. Sayangnya meski relatif mahal bagi kantong saya, produk tersebut tidak tahan lama saat dipakai. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Perempuan umumnya mudah tertarik dan suka mencoba produk perawatan dan kecantikan. Begitu pula dengan saya. Beberapa merk lipstik sempat dicoba-coba, tapi selalu masih ada kekurangan. Hingga akhirnya tergiur mencoba produk dari Purbasari. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Semula mengenal produk Purbasari berupa lulur, ternyata belakangan baru perhatian, ada juga bedak dan lipstik, bahkan hingga <i>eyeliner</i>. Saya mencoba dua macam produknya, Purbasari lipstik yang berkemasan hitam dengan list <i>gold</i>, satu lagi Purbasari <i>Hi-Matte Lip Cream</i>. Kali ini saya ingin mereview produk ini.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Kemasan Purbasari <i>Hi-Matte Lip Cream </i>sangat elegan. Kotak bening menunjukkan warna isinya, dengan tutup berwarna hitam. Untuk mengaplikasikan pada bibir, kuas melekat pada tutup kemasan, memberikan kepraktisan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMdl2HTxMrDZMeb28LqRd3DqXGc50ExW8_dPhNxVkVlNZLILtwgpmzpQFRpml9Knjbv96yzMsNRvP9XIGtudf18IxwSUwNno9OBBR2wNqAEYI9GmFmuVwn1KPMWvcwWn-B3OOuSfSGdntv/s1600/Shopee_cc1efda0fa4480a6f316d45b2ba4ef36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMdl2HTxMrDZMeb28LqRd3DqXGc50ExW8_dPhNxVkVlNZLILtwgpmzpQFRpml9Knjbv96yzMsNRvP9XIGtudf18IxwSUwNno9OBBR2wNqAEYI9GmFmuVwn1KPMWvcwWn-B3OOuSfSGdntv/s320/Shopee_cc1efda0fa4480a6f316d45b2ba4ef36.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Nakn8imav7YxCGZFA17GSs8xZgNQW6ApeiuxJgGirhyphenhyphenzc8Blmc7KMNOKVXaPrtajlrGD8RolpGheifUJiyJOJLYzlBacAJ0wt7De7muXGd9bywTqk6EhZPSGmTnRvDTtlMjY4X7-Q9EH/s1600/Shopee_23bd961c82ee8fc7302a5a3b80c8fe05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Nakn8imav7YxCGZFA17GSs8xZgNQW6ApeiuxJgGirhyphenhyphenzc8Blmc7KMNOKVXaPrtajlrGD8RolpGheifUJiyJOJLYzlBacAJ0wt7De7muXGd9bywTqk6EhZPSGmTnRvDTtlMjY4X7-Q9EH/s320/Shopee_23bd961c82ee8fc7302a5a3b80c8fe05.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar dari shopee.com</div>
<div dir="ltr">
<br />
Ada lima pilihan warna yang dapat dipinang sesuai selera. Warna kesukaan saya Vinca dan Azalea. Keduanya tidak membuat bibir mencolok mata.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR-9_GBgQ6QKHA4_TIsvj09lNe4IoPhEYK6y5vE_AvFBXeuvZ1Jk5ki6RyndtUlkwGvEp7z9ObRaoaKYmLRVmXUYtxjlEerEWWzxtCAzOzrKuaNWqcnKr3jahNVWc_3ERn_fUmAM6KX1Cd/s1600/PhotoGridLite_1524665186446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR-9_GBgQ6QKHA4_TIsvj09lNe4IoPhEYK6y5vE_AvFBXeuvZ1Jk5ki6RyndtUlkwGvEp7z9ObRaoaKYmLRVmXUYtxjlEerEWWzxtCAzOzrKuaNWqcnKr3jahNVWc_3ERn_fUmAM6KX1Cd/s320/PhotoGridLite_1524665186446.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
Ketika dipakaikan di bibir, rasanya sangat ringan hingga berasa tidak memakai lipstik. Biasanya lipstik lain terasa tebal. Ringan dan warnanya tahan lama, itu kelebihan <i>lip cream hi matte</i> ini. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Dari sisi harga, produk ini juga sangat terjangkau, rata-rata dibandrol Rp. 40.000,00. Penjualannya juga mudah ditemukan, dari toko <i>offline</i> sampai <i>online</i>. <br />
Kelebihan lainnya, <i>lip cream</i> ini mengandung vitamin E dan tabir surya untuk melindungi kelembaban bibir.  </div>
<div dir="ltr">
<br />
Bagi saya <i>hi matte lip cream</i> Purbasari ringan di bibir dan nyaman di kantong. <br />
Saya merekomendasikan untuk Pembaca yang tidak menyukai warna <i>ngejreng</i> dan tidak nyaman dengan rasa tebal di bibirnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#tantanganreviewproduk</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

Review Hi Matte Lip Cream Purbasari

Zaman masih single nan unyu, tak pernah terpikir untuk memakai yang namanya lipstik. Paling hanya pelembab wajah atau bedak sebagai penghalang sinar matahari agar tidak memapar langsung pada kulit. Itu pun dipakai jika ingat atau sempat. Apalagi merasa kulit ini sering tidak tahan dan gampang irita…

Apr 25, 2018

ODOP, Bisa karena Membiasakan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Ada pepatah "Bisa karena biasa", namun kali ini saya lebih suka mengatakan "bisa karena membiasakan."  Pada kata "membiasakan" terkesan ada usaha yang disengaja untuk menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPym-rnkXp0TvU265mNG9ZmZ3bwtdspZlCOK9mA0Nwo3TZMENaDOmspmQ7mqpRqBBLvI8o1mjjZUv3dKcefO_WN20_g7e1xNHjcdPDbCS7xbRhwqGVtWWCQ98asHF0WNo97JpTaCjvpJ46/s1600/Screenshot_142.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="514" data-original-width="479" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPym-rnkXp0TvU265mNG9ZmZ3bwtdspZlCOK9mA0Nwo3TZMENaDOmspmQ7mqpRqBBLvI8o1mjjZUv3dKcefO_WN20_g7e1xNHjcdPDbCS7xbRhwqGVtWWCQ98asHF0WNo97JpTaCjvpJ46/s320/Screenshot_142.png" width="298" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br />
Sejak bergabung dengan komunitas ODOP, saya seperti dipaksa untuk membiasakan diri menulis setiap hari. Selama ini tak pernah menulis di blog dalam waktu yang berdekatan apalagi setiap hari, sehingga ada rasa dipaksa saat harus menulis setiap hari dalam program ODOP.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Selama hampir tiga bulan <i>ngodop</i>, saya merasakan ada perkembangan dalam kemampuan menulis. Tidak berarti kualitas tulisannya yang sudah bagus, namun merasa lebih mudah menyusun kalimat dengan spontan. <br />
Pengalaman itu saya rasakan kemarin, saat presentasi perangkat pembelajaran dalam sebuah workshop. Ketika kalimat indikator pencapaian kompetensi dikritisi oleh instruktur, dengan segera bisa menyusun kembali setelah mendapatkan saran kata kerjanya. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Saat itu saya merasa bisa merangkai kata lebih cepat dan mudah. Instruktur juga segera menyetujui kalimat indikator yang tersusun. Dari situ jadi teringat, entah berapa kali selama tiga bulan bergabung, sempat berpikir untuk mengundurkan diri. Namun, bersyukur setiap kali itu pula rasa sayang untuk pergi selalu hadir saat membuka postingan di blog. Jumlah postingan yang bertambah signifikan, menahan diri untuk mundur. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Akhirnya, saya menemukan manfaat lain bergabung, yaitu bisa karena membiasakan. ODOP telah membiasakan diri untuk menulis sehingga menjadi lebih mudah merangkai kata dan lebih cepat. Berharap bukan lebih mudah dan cepat saja, tapi kualitas tulisan juga bisa meningkat. Sayangnya untuk mengetahui hal itu tidak bisa hanya dirasakan, namun perlu pembuktian dengan karya misalnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sebagai guru, menulis dan menghasilkan karya tulis adalah sebuah hal yang pasti. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah salah satu program yang harus direalisasikan oleh guru. Bentuknya berupa keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri seperti diklat atau pelatihan, serta hasil karya yang selalu disertai dengan penulisan laporan. Maka kemampuan menulis bagi seorang guru zaman ini adalah ketrampilan penting yang harus dikuasai. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
ODOP yang membiasakan anggota untuk menulis menjadi cukup signifikan bagi mereka yang ingin menumbuhkan dan meningkatkan kebisaan menulis. Di penghujung kelas lanjutan, saya menyadari ODOP membuat "bisa karena membiasakan". Maka program ini sangat pantas untuk direkomendasikan bagi guru zaman kini yang mutlak harus bisa menulis.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

ODOP, Bisa karena Membiasakan

Ada pepatah "Bisa karena biasa", namun kali ini saya lebih suka mengatakan "bisa karena membiasakan." Pada kata "membiasakan" terkesan ada usaha yang disengaja untuk menjadikan sesuatu menjadi kebiasaan. Sejak bergabung dengan komunitas ODOP, saya seperti dipaksa untuk membiasakan diri menulis se…

Apr 23, 2018

Discovery Vs Inquiry dalam Pemilihan Model Pembelajaran

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Sejak dirilis tahun 2013, kurikulum yang disebut K-13 telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Dari standar isi, proses, dan penilaian hampir setiap tahun mengalami pembaruan. Salah satunya pada standar proses yaitu berubahnya kegiatan pembelajaran yang semula mengikuti tahapan pendekatan <i>scientific</i>, disempurnakan dengan alternatif tiga model pembelajaran yang disarankan untuk diterapkan.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ01v1U1F4K_wELHGLR7wawoYlZLEBupIZKZw5ONmyHmxF55yfw_mdZcT-uuFkOXT5oqcxw3DggcYTdexzqr9FqD3s7G0UvPWjD105uoDbVVMq31wEMSUoXnEXRWRvUdYZjth8z7VXUo9V/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="443" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ01v1U1F4K_wELHGLR7wawoYlZLEBupIZKZw5ONmyHmxF55yfw_mdZcT-uuFkOXT5oqcxw3DggcYTdexzqr9FqD3s7G0UvPWjD105uoDbVVMq31wEMSUoXnEXRWRvUdYZjth8z7VXUo9V/s320/images.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar dari: wawasanpendidikan.com</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ketiga model tersebut adalah <i>Discovery Learning, Problem Based Learning (PBL), </i>dan<i> Project Based Learning (PjBL)</i>. <i>Discovery</i> berbasis kegiatan menemukan, PBL berbasis masalah, sedangkan PjBL berbasis proyek. Penerapan model dalam pembelajaran ditujukan untuk mewujudkan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, dan menantang.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Kini lima tahun berlalu sejak kelahirannya, K-13 kembali menambah koleksi model pembelajaran yang direkomendasikan. Model pembelajaran inquiry atau <i>Inquiry Learning</i> mulai direkomendasikan tahun 2017. Dan hari ini kami mendekatkan diri dengan model tersebut dalam kegiatan workshop untuk lebih mengenalnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sama dengan discovery, inquiry berbasis pembelajaran penemuan. Perbedaannya adalah, jika discovery lebih ditujukan untuk penemuan konsep secara abstrak, sedangkan inquiry adalah penemuan konsep secara konkret. Oleh karenanya inquiry dicirikan dengan adanya eksperimen atau percobaan dalam proses pembelajaran. Begitulah yang saya tangkap dari pembahasan seharian tadi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selama ini, pemilihan model pembelajaran lebih didasari oleh gambaran jenis materi dalam kompetensi dasar. Hari ini tadi akhirnya menjadi lebih gamblang bahwa untuk sampai pada model yang dipilih mestinya melalui tahapan analisis kompetensi dasar dari dimensi berpikirnya maupun dimensi ketrampilan disesuaikan juga dengan jenis materi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dimensi berpikir mengikuti taksonomi Anderson meliputi mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan jenis materi meliputi fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi.<br />
Ketrampilan dikategorikan menjadi dua yaitu ketrampilan abstrak dan konkret. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Model yang dapat diterapkan untuk pembelajaran materi yang berupa kemampuan berpikir atau kompetensi pengetahuan ada dua pilihan yaitu discovery dan PBL, disesuaikan dengan jenis materinya. Untuk materi yang bersifat faktual dan konseptual disarankan menggunakan model discovery. Sementara untuk materi prosedural hingga metakognitif bisa memilih discovery atau PBL.<br />
<br />
Untuk pembelajaran materi yang berasal dari kompetensi ketrampilan, ada empat pilihan mulai dari discovery, inquiry, PBL sampai PjBL. Discovery dan PBL disarankan untuk ketrampilan abstrak, sementara ketrampilan konkret bisa memakai keempat model yang disarankan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi semestinya sebelum sebuah model dipilih untuk membelajarkan siswa tentang sebuah materi, guru melakukan analisis penentuan model tersebut. Itu yang selama ini belum dilakukan oleh sebagian guru termasuk saya. <br />
Hmmm ... tambah lagi pekerjaan tahunan menyusun perangkat pembelajaran. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
</div>

Discovery Vs Inquiry dalam Pemilihan Model Pembelajaran

Sejak dirilis tahun 2013, kurikulum yang disebut K-13 telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Dari standar isi, proses, dan penilaian hampir setiap tahun mengalami pembaruan. Salah satunya pada standar proses yaitu berubahnya kegiatan pembelajaran yang semula mengikuti tahapan pendekatan scien…

Apr 21, 2018

Mata Uang Virtual

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Sekira setahun belakangan, di Ternate terutama di sekitar sekolah tempat saya mengajar, sedang <i>booming</i> tentang <i>fintech</i> dan mata uang <i>virtual</i>. Banyak teman berinvestasi di kedua jenis barang yang saya tak pahami itu. Akhirnya penasaran juga ingin <i>kepo</i> tentang keduanya. Namun, kali ini hanya bercerita tentang mata uang virtual saja. Semoga bisa merangkum juga tentang <i>fintech</i> di lain waktu.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Teman-teman banyak menawarkan untuk ikut bergabung dalam investasi tersebut. Tapi entah mengapa logika saya tidak bisa sejalan. Hati pun tidak merasa <i>sreg</i> seolah ada yang kurang pas. Setelah membaca-baca artikel, barulah yakin untuk bertahan tidak mengikuti jejak teman-teman, meski sudah banyak yang mendapat "keuntungan" yang lumayan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-2n-fo1ccyaeHM6VagRUy_3nAYSf1R4q16V9W1UHbw_TEeLR_HA25WcGKLipxLhg4hCnHEJ7GZlsQ-xxYN9jGd7tMo36OkjHRhjfBh7GSG2q9G1bW1VLc4F4kS2mIlzKqeBvPPYDBLZfi/s1600/032334700_1516048843-Adobe_20180115_141620.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="373" data-original-width="673" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-2n-fo1ccyaeHM6VagRUy_3nAYSf1R4q16V9W1UHbw_TEeLR_HA25WcGKLipxLhg4hCnHEJ7GZlsQ-xxYN9jGd7tMo36OkjHRhjfBh7GSG2q9G1bW1VLc4F4kS2mIlzKqeBvPPYDBLZfi/s320/032334700_1516048843-Adobe_20180115_141620.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar ilustrasi bitcoin diambil dari: m.liputan6.com</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dari artikel yang saya baca, mata uang virtual sebetulnya banyak sekali jenisnya, hampir 1.400. Namun, bitcoin adalah jenis yang paling besar pasarnya. Ripple, ethereum, litecoin adalah jenis lainnya. <br />
Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto (nama samaran) pada tahun 2009 yang merupakan mata uang berbasis <i>cryptograph</i>y atau komputer. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Untuk mendapatkan bitcoin, dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama membeli bitcoin dari pihak lain yang menjual, dan kedua bisa diperoleh dengan menambang yaitu memecahkan kode pada blockchain. Blockchain adalah sistem komputer yang mencatat semua transaksi bitcoin dari seluruh dunia. Penambangan bitcoin memerlukan perangkat komputer dan ketrampilan memecahkan kode-kode numerik.<br />
<br />
Hingga kini ada enam negara yang melegalkan mata uang virtual sebagai alat pembayaran, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Denmark, Korea Selatan, Finlandia, dan Rusia. Sementara di Arab Saudi jenis mata uang ini dihukumi haram. Di berbagai negara bitcoin dan kawan-kawan masih menjadi perdebatan kelegalannya.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Di Indonesia, BI tidak mengakui alat pembayaran selain rupiah. Peraturan BI No. 18/40/PBI/2016 melarang sistem pembayaran dengan mata uang virtual. <br />
Pejabat BI mengingatkan masyarakat untuk tidak membeli, menjual, dan memperdagangkan mata uang virtual. Alasannya karena tidak adanya administrator resmi dari mata uang ini, serta nilai perdagangannya yang sangat fluktuatif, membuatnya rentan resiko penggelembungan, rawan untuk menjadi sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selain BI sebagai otoritas keuangan dalam negeri, peringatan juga disampaikan oleh pejabat MUI. Memang hingga kini belum ada fatwa yang dikeluarkan  tentang hukum mata uang virtual, namun Ketua Komisi Dakwah MUI KH. Cholil Nafis menyampaikan, bitcoin sebagai alat tukar hukumnya boleh (mubah), tetapi sebagai investasi hukumnya haram karena hanya alat spekulasi yang menimbulkan <i>gharar</i> (merugikan pihak lain). </div>
<div dir="ltr">
Dari situ, saya yang selama ini maju mundur oleh ajakan teman-teman menjadi mantap untuk menolak. Semoga nanti bisa memberi sedikit pencerahan kepada mereka yang mungkin belum mencari tahu tentang bitcoin dan sejenisnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#kelasnonfiksi</div>
<div dir="ltr">
#odopbatch5</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bahan bacaan:</div>
<div dir="ltr">
<a href="http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/18/01/15/p2lfky382-tak-hanya-bitcoin-bi-tak-akui-semua-mata-uang-virtual">http://m.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/18/01/15/p2lfky382-tak-hanya-bitcoin-bi-tak-akui-semua-mata-uang-virtual</a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<a href="http://m.republika.co.id/berita/konsultasi/klinik-syariah/18/01/11/p2dv2w291-bolehkah-trading-bitcoin">http://m.republika.co.id/berita/konsultasi/klinik-syariah/18/01/11/p2dv2w291-bolehkah-trading-bitcoin</a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<a href="https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3227564/penjelasan-ketua-komisi-dakwah-mui-soal-hukum-bitcoin">https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3227564/penjelasan-ketua-komisi-dakwah-mui-soal-hukum-bitcoin</a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<a href="https://www.zamanow.com/kabar-ow/1351-ini-daftar-19-perusahaan-jual-beli-bitcoin-bodong#ixzz5CNFgm7JU">https://www.zamanow.com/kabar-ow/1351-ini-daftar-19-perusahaan-jual-beli-bitcoin-bodong#ixzz5CNFgm7JU</a><br />
<br />
<a href="https://konsultasisyariah.com/31095-bitcoin-itu-dilarang-koreksi-artikel-bitcoin.html">https://konsultasisyariah.com/31095-bitcoin-itu-dilarang-koreksi-artikel-bitcoin.html</a></div>
</div>

Mata Uang Virtual

Sekira setahun belakangan, di Ternate terutama di sekitar sekolah tempat saya mengajar, sedang booming tentang fintech dan mata uang virtual. Banyak teman berinvestasi di kedua jenis barang yang saya tak pahami itu. Akhirnya penasaran juga ingin kepo tentang keduanya. Namun, kali ini hanya bercerit…

Apr 20, 2018

Bercermin Diri pada Kisah Alvin

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Menjelang pertengahan April, video viral diramaikan dengan kisah seorang bocah delapan tahun bernama Alviansyah. Dia siswa SD kelas dua yang menjadi viral karena keberaniannya menjalani hari-hari sekitar enam bulan dengan berangkat dan pulang sekolah menempuh jarak 50 km. Bermoda KRL, Alvin menikmati perjalanan yang tidak dekat, Parung Panjang (Bogor) - Tanah Abang (Jakarta Pusat). </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/e6x-PwO4kEg/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/e6x-PwO4kEg?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dari rumahnya menuju stasiun Parung Panjang diawalinya dengan naik angkot, dilanjutkan KRL sampai stasiun Karet, kemudian harus naik angkot lagi untuk sampai di SD 02 Petang Kebon Kacang. Perjalanan itu dilalui pergi-pulang tentunya. Alvin biasanya berangkat dari rumah pukul 09.00 dan sampai di rumah kembali sudah petang.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sungguh, bukan perjalanan yang ringan untuk seorang bocah delapan tahun. Para pekerja muda yang seringkali menceritakan perjalanannya di KRL saja terkesan berat, bagaimana seorang bocah melaluinya? Meski saat ini Alvin tidak lagi melalui perjalanan panjang itu, namun kita bisa bercermin dari kisahnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Alvin kecil memberikan gambaran bocah yang tak mudah menyerah. Sangat mungkin jika dia merajuk dan memutuskan untuk meninggalkan sekolah karena kondisinya, namun wali kelasnya menyampaikan, Alvin tetap rajin hadir meski kadang datang terlambat. Dia rela berlelah-lelah dalam usianya yang masih sangat muda demi mewujudkan cita-citanya sebagai masinis. Ironis jika melihat di tempat lain banyak siswa yang penuh fasilitas dan kemudahan tidak berusaha maksimal dalam pendidikan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Motivasi dari orangtua Alvin pasti tidak bisa dipungkiri. Entah bagaimana motivasi yang diberikan, namun pastilah orangtua telah membekalinya dengan penanaman karakter yang tangguh hingga ketangguhan begitu nyata ditunjukkan oleh Alvin. Peran guru di sekolah juga pasti tidak dapat diabaikan dalam hal ini. Kisah ini menjadi inspirasi dan contoh nyata pentingnya peranan orangtua dan guru dalam menanamkan karakter positif pada anak-anaknya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kehidupan Alvin yang viral tidak lepas dari kepedulian seorang Caroline Ferry yang pertama kali mengunggah videonya. Caroline mencoba mencari tahu dan peduli pada bocah yang selalu ditemui di KRL bersamanya. Berkat kepedulian Caroline, bantuan nyata telah diberikan kepada Alvin dan keluarganya. Kini Alvin beserta ibu dan empat saudaranya tinggal di rusun Benhil yang berjarak 2,5 km saja dari sekolah. Sehingga Alvin tak lagi menjalani lalu lintas panjang, ia cukup berjalan kaki ke sekolah.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/QaezzIF2Mow/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/QaezzIF2Mow?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div dir="ltr">
<br />
Kepedulian Caroline di sini merupakan contoh peduli yang positif, dan memberikan dampak produktif. Video seperti ini lah yang mestinya diviralkan,  bukannya kisah yang memberi dampak negatif dalam masyarakat. Terutama menjadi contoh buruk bagi pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mari viralkan kedamaian, persatuan, pendidikan, dan kepedulian sosial.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#tantanganpekanketiga<br />
#kelasnonfiksi<br />
#onedayonepost<br />
#odopbatch5<br />
<br />
Bahan bacaan:<br />
m.kumparan.com<br />
today.line.me<br />
m.detik.com</div>
</div>

Bercermin Diri pada Kisah Alvin

Menjelang pertengahan April, video viral diramaikan dengan kisah seorang bocah delapan tahun bernama Alviansyah. Dia siswa SD kelas dua yang menjadi viral karena keberaniannya menjalani hari-hari sekitar enam bulan dengan berangkat dan pulang sekolah menempuh jarak 50 km. Bermoda KRL, Alvin menikma…

Apr 19, 2018

Ada Apa dengan Soal UNBK?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Ujian
nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018 tingkat SMA/SMK yang berlangsung
tanggal 9 – 12 April memang telah berlalu, namun ceritanya belum terlalu memudar
hingga kini. Di hari pertama, beberapa sekolah mengalami gangguan teknis
terkait jaringan internet. Hari kedua, bukan saja masalah teknis
jaringan, siswa peserta ujian di beberapa kota di Jawa Tengah mengeluhkan
kesalahan yang terjadi pada soal matematika. Dari empat puluh soal, ada sejumlah
diantaranya tidak muncul pada layar komputer ujian. Jumlah yang tidak muncul bervariasi pada
masing-masing siswa. Dapat dibayangkan, bagaimana perasaan siswa yang mengalami
kesalahan teknis tersebut.</span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYHVwl9QnRoaQ07TyoWICP1w_HsTrnyMMW6wS9hpqnjNs__MNe5xX1-m2w0STE-hKD-Anbfv4IBb0k_lUmoDX1Ixnvdtw3xYaIJuFsfsuQpbop0s2tgUsURjD7f4UbRTKytvab-mmgDOT1/s1600/20180418_231904.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="537" data-original-width="540" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYHVwl9QnRoaQ07TyoWICP1w_HsTrnyMMW6wS9hpqnjNs__MNe5xX1-m2w0STE-hKD-Anbfv4IBb0k_lUmoDX1Ixnvdtw3xYaIJuFsfsuQpbop0s2tgUsURjD7f4UbRTKytvab-mmgDOT1/s320/20180418_231904.png" width="320" /></a></div>
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Bukan hanya
pada soal yang tak muncul, kendala berikutnya dialami siswa karena sejum</span>lah
soal yang dirasakan terlalu sulit. Sehingga muncullah berbagai keluh kesah
mereka di media sosial. Akun instagram @kemendikbud.ri dan @pustekkom_kemendikbud adalah salah dua yang kebanjiran curhatan dari peserta UNBK sampai orang tua yang
khawatir dengan nasib anaknya. Memang hasil UNBK tidak lagi menjadi penentu
kelulusan siswa, hanya sebagai pemetaan sekolah, namun tetap membuat mental
siswa <i>down</i>.<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnB6Yxompx4Gj4is__6Mod65_QjBGc0cAsegV2DsantRcYV5CgzmZoaHIptF2ac3c4-veT4E2DCchve3Bng4suBSrwYXwQfrL7i1t8HEyuX06LlmCwQp1EO7-VWpfigX7OJ2ZN5RwMpaJz/s1600/20180418_231959.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnB6Yxompx4Gj4is__6Mod65_QjBGc0cAsegV2DsantRcYV5CgzmZoaHIptF2ac3c4-veT4E2DCchve3Bng4suBSrwYXwQfrL7i1t8HEyuX06LlmCwQp1EO7-VWpfigX7OJ2ZN5RwMpaJz/s320/20180418_231959.png" width="217" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Beberapa komentar peserta UNBK di akun instagram pustekkom_kemdikbud</div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Menanggapi
berbagai masukan baik dari siswa maupun orang tua, menteri pendidikan sempat
meminta maaf atas beberapa kendala yang terjadi, namun beliau juga menyindir
siswa bahwa soal yang dianggap sulit itu salah satu tujuannya agar generasi muda tidak menjadi lemah dan cengeng. Ada benarnya juga pernyataan itu, sebagai guru saya juga
merasakan hal serupa (<a href="http://desikuguruku.blogspot.co.id/2018/04/5-fakta-siswa-zaman-now.html?m=1" target="_blank">5 Fakta Siswa Zaman Now</a>). Namun, di lain sisi jika soal dirasakan
terlalu sulit oleh banyak siswa maka pantas pula untuk dipertanyakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kemendikbud
menyampaikan bahwa tahun ini, soal dengan tipe HOTS (<i>higher order thingking
skills</i>) memang telah disisipkan dalam UNBK, namun porsinya tidak sampai 15%. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Jika dihitung dari 40 soal, maka jumlah
soal HOTS maksimal adalah enam. Jadi masih ada 34 soal dengan tingkat kesulitan
mudah dan sedang. </span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Bukan hanya membutuhkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi, namun
yang menjadi banyak keluhan adalah konteks soal yang kurang dipahami siswa.
Misalnya, dari keluhan yang disampaikan siswa pada akun kemdikbud, dalam soal
digunakan masalah agar-agar dan paku, orang yang melompat ke dalam air dari
atas kapal, sampai masalah menghitung bakteri. Soal HOTS memang biasanya berupa masalah kontekstual dalam kehidupan nyata.</span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Soal dengan masalah seperti itu tentu
memerlukan pemikiran yang tidak singkat, dan tentunya HOTS untuk menyelesaikannya. Menjadi kendala ketika harus diselesaikan dalam waktu sangat terbatas, apalagi bagi siswa yang belum
terbiasa dengan soal sejenis. Hal itu diperparah karena banyak siswa
mengalami kelemahan konsep sejak jenjang sekolah awal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Beberapa
siswa yang saya amati selama di sekolah, mereka mengerjakan soal cerita tanpa
tahu konsep yang digunakan. Hanya mengamati angka-angka yang diberikan,
mengotak-atik sekenanya sampai menemukan hasil yang sesuai dengan pilihan
jawaban yang ada, atau paling tidak yang paling mendekati. Hal itu disebabkan
karena mereka tidak memahami konsep secara kontekstual. Kondisi seperti itu
bukan saja terjadi pada jenjang SMA tetapi dari jenjang SD dan SMP. Mestinya
kemendikbud memperbaiki kondisi ini terlebih dulu sebelum mengambil kebijakan
memasukkan soal bertipe HOTS meski hanya 15%. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Memperbaiki
kondisi tersebut di atas berarti meningkatkan kompetensi guru-guru dalam
melaksanakan pembelajaran.  Tidak bisa
dipungkiri kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang
kontekstual masih sangat minim, sehingga sangat diperlukan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Keputusan memasukkan soal HOTS hingga
15% dalam UNBK tanpa memperhatikan kemampuan guru dalam mengkondisikan siswa
dengan soal HOTS, adalah keputusan yang terlalu dipaksakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Soal UNBK yang dilengkapi soal HOTS juga sebagai upaya kemendikbud mensejajarkan penilaian nasional dengan standar PISA (<i>Programme of International Students Assesment</i>). Namun, harapan ini menjadi terasa terlalu tinggi mengingat kondisi siswa di
lapangan yang tidak semuanya mempunyai kemampuan tinggi dalam pembelajaran
matematika. Akhirnya UNBK dengan soal HOTS yang berstandar PISA terkesan kurang
adil bagi siswa dan kurang faktual melihat kondisi pembelajaran terutama di
sekolah-sekolah yang berada di daerah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Intinya pemerintah dalam hal ini kemendikbud semestinya terlebih dulu mempersiapkan siswa dan guru semaksimal mungkin, sebelum mengambil kebijakan menyisipkan soal HOTS dan standar PISA dalam sistem penilaian nasional.</span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"> #tantanganpekanketiga</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">#kelasnonfiksi</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">#</span>ODOPbatch5</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">#onedayonepost</span></div>
<span id="fullpost">

</span></div>

Ada Apa dengan Soal UNBK?

Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018 tingkat SMA/SMK yang berlangsung tanggal 9 – 12 April memang telah berlalu, namun ceritanya belum terlalu memudar hingga kini. Di hari pertama, beberapa sekolah mengalami gangguan teknis terkait jaringan internet. Hari kedua, bukan saja masalah tek…

Apr 18, 2018

Tiga Hal Penting dalam Berprasangka Baik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnPC_wkSyV36bo9KmaHobEixHyA3N5B0CMfVN8aT-lh9PWVe2ZOHcqQy2ehESRL34BoGnCOrUf52qgZL9vFq38dq9bbDxkkHPPAJIInZP2m8EYgI6fiUREKwT-FisExBybRAwwRNt5g3Y8/s1600/PhotoGridLite_1523937945739.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnPC_wkSyV36bo9KmaHobEixHyA3N5B0CMfVN8aT-lh9PWVe2ZOHcqQy2ehESRL34BoGnCOrUf52qgZL9vFq38dq9bbDxkkHPPAJIInZP2m8EYgI6fiUREKwT-FisExBybRAwwRNt5g3Y8/s320/PhotoGridLite_1523937945739.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Surat Al Hujurat ayat 12 mengingatkan kepada orang beriman untuk menjauhi kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka adalah dosa. Dalam keseharian, bersosialisasi dengan berbagai karakter orang, prasangka hampir selalu muncul dalam benak kita. Ada prasangka yang baik pun ada pula prasangka buruk, <i>husnudzon</i> dan <i>suudzon</i>. Bukan hanya kepada manusia, prasangka kita juga sering hadir kepada Allah. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Sebagai orang beriman, tentu kita akan selalu berusaha berprasangka yang baik dan meninggalkan prasangka buruk. Dalam sebuah hadis, disebutkan prasangka buruk adalah sebenar-benarnya dusta, dan dalam ayat di atas jelas disebut dosa. Ada sebuah nasehat yang berkembang di media bahwa prasangka buruk adalah penyebab penyakit hati/liver. Untuk hal ini belum tahu kebenaran pastinya, namun bagi saya itu cukup masuk akal. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Secara manusiawi, orang umumnya lebih mudah berprasangka buruk daripada yang baik. Karena bersuudzon itu dosa, maka tentu kita harus meninggalkannya dan menggantinya dengan <i>husnudzon</i>. <i>Husnudzon</i> yang tertinggi adalah prasangka baik kepada Allah. Hal itu sangat penting karena akan menentukan nasib seseorang. Mengapa? Dalam sebuah hadis qudsi, Allah <i>azza wajalla</i> berfirman, "Aku sesuai dengan prasangka hambaku." Jadi prasangka baik terutama kepada Allah adalah hal mutlak yang harus dimiliki seorang mukmin.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Namun, dalam kenyataan husnudzon bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena nafsu lebih mudah mengajak kepada <i>suudzon</i>. Nah, berikut ini tiga hal penting yang bisa dicoba untuk membaikkan prasangka.</div>
<div dir="ltr">
<br />
1. Berniat kuat<br />
Kita tahu setiap amal tergantung pada niatnya. Begitu pula dalam berprasangka baik, agar lebih mudah dan kuat kita perlu menyadari pentingnya niat sungguh-sungguh tentunya untuk menggapai ridlo-Nya.</div>
<div dir="ltr">
<br />
2. Pembiasaan<br />
Jika sudah berniat kuat karena Allah, langkah berikutnya yaitu disiplin membiasakan diri sendiri. Karena prasangka itu ada di dalam hati, maka diri sendiri lah yang paling tahu dan paling bisa mengendalikannya. Caranya dengan membuang jauh-jauh pikiran atau prasangka buruk jika sudah mulai muncul. Deteksi diri dari prasangka buruk harus dibiasakan agar lebih mudah menghentikan dan membuang jauh setiap prasangka buruk yang muncul.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3. Kreatifitas<br />
Apa hubungan <i>husnudzon</i> dengan kreatifitas? Kreatifitas bukan hanya menciptakan suatu barang baru, namun salah satunya adalah kreatif dalam berpikir. Agar bisa menghentikan dan membuang jauh <i>suudzon</i>, kita harus belajar kreatif menciptakan prasangka-prasangka baik untuk menggantikan yang buruk. Jika prasangka buruk muncul, tapi kemudian tidak bisa menciptakan prasangka baik untuk menggantikannya, maka sulit untuk membuang jauh-jauh prasangka buruk tersebut. Sehingga kreatifitas di sini sangat diperlukan.<br />
Contoh konkritnya, misalkan seorang teman yang berjanji menjemput untuk pergi bersama ke suatu tempat ternyata tidak datang. Biasanya dalam pikiran kita segera muncul prasangka yang kurang baik. Saat terjadi seperti itu, maka harus segera menyadari untuk mengganti prasangka tersebut dengan mencari kemungkinan-kemungkinan yang positif. Mungkin karena ada hal yang terjadi di luar dugaan, misalnya. Dalam hal ini tergantung setiap orang mencari alasan positif atau <i>husnudzon</i> sesuai kreatifitasnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi, niat yang kuat untuk berprasangka baik, pembiasaan mendeteksi dan menghentikan prasangka buruk, dan melatih kreatifitas menciptakan alasan untuk menggantikan prasangka buruk yang muncul, adalah kunci untuk melatih dan membiasakan <i>husnudzon</i> dalam diri seseorang.<br />
Wallahu a'lam.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#ODOPbatch5</div>
</div>

Tiga Hal Penting dalam Berprasangka Baik

Surat Al Hujurat ayat 12 mengingatkan kepada orang beriman untuk menjauhi kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka adalah dosa. Dalam keseharian, bersosialisasi dengan berbagai karakter orang, prasangka hampir selalu muncul dalam benak kita. Ada prasangka yang baik pun ada pula prasangka bur…

Apr 16, 2018

Aplikasi Blogger sebagai Pengikat Ide

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Salah satu manfaat bergabung dalam sebuah komunitas adalah mendapatkan banyak info baru. Hal itu benar saya rasakan setelah menjadi anggota komunitas ODOP. Banyak info yang saya telah dapatkan, salah satunya tentang ngeblog lewat aplikasi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sebelumnya untuk memposting tulisan, saya mengetik dulu dalam format word sebelum diunggah melalui akun blogger. Keuntungan cara ini bisa mengetahui banyak kata pada tulisan. Namun tentu harus lebih dulu menyalakan laptop atau <i>notebook</i> yang dirasa kurang praktis jika dibandingkan dengan android.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht5liqtHD54Lp9FkvjQSq5kSb6trmVTJWEhPzmEyichoMzB_1U59p8ygZhdrHekrzmMdrmVsuht-lBj0Iw_SZ2rmNV7S4ze4T7RHkm5z6XOEVEB1po0CnxQgLTITwEJ8LLj7FduJAgoQyk/s1600/20180415_205937.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="538" data-original-width="540" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht5liqtHD54Lp9FkvjQSq5kSb6trmVTJWEhPzmEyichoMzB_1U59p8ygZhdrHekrzmMdrmVsuht-lBj0Iw_SZ2rmNV7S4ze4T7RHkm5z6XOEVEB1po0CnxQgLTITwEJ8LLj7FduJAgoQyk/s320/20180415_205937.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saat mendapat info tentang aplikasi blogger, awalnya belum terlalu tertarik. Tetapi setelah mencoba mengunduh dan memasang aplikasinya, ternyata memang cukup banyak membantu. <br />
Selain bisa menulis secara <i>offline</i> sebelum diunggah, yang sangat membantu buat saya adalah sebagai pengikat ide yang sewaktu-waktu bisa muncul. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kadang tanpa sengaja ketika sedang beraktivitas, tiba-tiba muncul ide tulisan. Bahkan kadang tak hanya satu, tapi sampai beberapa ide muncul. Jika tidak segera ditulis biasanya ide itu kabur dan belum tentu kembali ingat saat  harus memposting. Dengan menuliskan judul sesuai dengan ide yang muncul kemudian menyimpannya dalam <i>draft</i>, maka ide tersebut telah terikat dengan aman. Saat nanti dibutuhkan tinggal dibuka kembali dan dijadikan badan tulisannya. Hal ini saya rasakan sangat membantu dan memudahkan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sedikit yang dirasa masih kurang adalah tidak bisa tahu pasti jumlah kata dalam tulisan saat mengetik pada aplikasi. Selain itu pengaturan paragraf juga harus diatur lagi setelah diunggah.<br />
Tapi pada akhirnya aplikasi blogger sangat membantu saya terutama sebagai pengikat ide. Ataukah saya yang masih kurang mengeksplor aplikasi ini? Bagaimana menurut Anda para blogger? Mari berbagi di kolom komentar, <i>please</i>? </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost<br />
#ODOPbatch5</div>
</div>

Aplikasi Blogger sebagai Pengikat Ide

Salah satu manfaat bergabung dalam sebuah komunitas adalah mendapatkan banyak info baru. Hal itu benar saya rasakan setelah menjadi anggota komunitas ODOP. Banyak info yang saya telah dapatkan, salah satunya tentang ngeblog lewat aplikasi. Sebelumnya untuk memposting tulisan, saya mengetik dulu da…

Apr 15, 2018

Alam Tidak Menyukai Kesombongan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Beberapa waktu lalu tak sengaja menonton sebuah video yang lewat di beranda Facebook. Wi-fi memutar otomatis video yang dibagikan oleh seorang teman.Terbahak mengikuti adegannya yang memperlihatkan beberapa peristiwa kecelakaan. <i>What</i>? Kecelakaan kok malah terbahak? Kesannya sadis yak? </div>
<div dir="ltr">
<br />
Tunggu, itu memang video kecelakaan, tapi 100% jadi lucu dan konyol rasanya.  Bercerita tentang beberapa pasang calon pengantin yang sedang membuat foto <i>prewedding</i>, namun justru kesalahan yang terjadi. Semua karena kemauan alam, sehingga tampak natural dan terasa menggelikan. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Ada yang terpeleset dari atas batu dan masuk berdua ke dalam air, ada lagi yang sudah siap dengan gayanya namun tiba-tiba ombak menyapu melampaui tinggi badannya. Jadilah basah kuyup seluruh baju pengantinnya. Ada pula hewan air menyelusup ke dalam pakaian pengantin wanita yang menjuntai panjang. Terjadilah kehebohan mengeluarkan hewan nakal itu hingga si wanita lagi-lagi terjungkal ke dalam air. Saya sampai merasa kaku perut karena terpingkal-pingkal.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Namun, di balik kelucuan yang muncul, ada nilai lain yang saya tangkap dari video tersebut. Alam tidak menyukai sikap berlebih-lebihan. Karena berlebih-lebihan itu dekat dengan kesombongan. Itu yang saya catat.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Pernah, kejadian semacam itu dialami suami jauh sebelum bertemu saya. Saat acara <i>studytour</i> kampusnya ke Bali, di sebuah pantai, suami sedang bermain air di atas karang bersama teman- temannya. Dia berkata: "Katanya ombaknya besar, mana?"<br />
Serasa baru selesai berucap, tetiba "<i>byarr</i>" air yang tampak tenang berubah menjadi ombak tinggi. Seketika suami dan teman-temannya berlarian dengan rasa takut dan sesal atas ucapannya. Itu salah satu bukti lagi, alam tidak menyukai kesombongan pada manusia.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Satu lagi, hal semacam itu saya sadari di Ternate. Selama sembilan tahun tinggal, akhirnya saya memahami tentang hal tersebut. Pada awalnya, saya pikir kepercayaan seperti misalnya "kalau ada burung <i>prenjak</i> berarti akan ada tamu yang datang" adalah hal yang lebih dekat kepada kekufuran. Begitu pula saat baru tiba di Ternate, ada yang mengatakan "kalau hujan berhari-hari hampir tanpa henti, pasti ada kejahatan yang telah terjadi". Hati kecil saya langsung mengatakan kalau itu hanya kepercayaan yang keliru. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Namun, waktu membuktikan bahwa ternyata ungkapan itu memang berkali-kali terjadi dan benar. Setiap kali hujan berhari-hari dan seakan tanpa jeda, maka akan berhenti saat terungkap suatu tindak kejahatan. Pernah diakhiri dengan (maaf) ditemukannya mayat tak dikenal, pembuangan bayi, atau yang terakhir kali adalah terungkapnya tindak asusila yang tak beradab. Dari sekian kali kenyataan itu lah, saya bisa mengatakan bahwa alam tidak menyukai kesombongan manusia. Alam Ternate akan menangis sejadi-jadinya saat menyaksikan kesombongan manusia di dalamnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwpfgEDZKvRzj2glQIKgm1Uuv0iFg4MvUjcg-oaDh9M5eMPHPsck3-5hHESkqgv5cX9bFvKvMyGF44upZRqJzGjh8GcJi-lhrEGDt-25j8m2rUfAZ7XZ6BOwXhhLexg_dvEmExRyYlBln8/s1600/nature-3005607_960_720.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="960" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwpfgEDZKvRzj2glQIKgm1Uuv0iFg4MvUjcg-oaDh9M5eMPHPsck3-5hHESkqgv5cX9bFvKvMyGF44upZRqJzGjh8GcJi-lhrEGDt-25j8m2rUfAZ7XZ6BOwXhhLexg_dvEmExRyYlBln8/s320/nature-3005607_960_720.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar dari www.pixabay.com</div>
<br />
Alam dalam hal ini bumi dan isinya, yang tampak sebagai benda mati di mata manusia, adalah makhluk yang sangat taat kepada Penciptanya. Teringat sebuah ayat dalam Al Qur'an yang menceritakan  mimpi Nabi Yusuf tentang sebelas benda langit bersama matahari dan bulan bersujud kepada beliau. Seorang penulis dan ilmuwan mengartikan bersujud sebagai berputar atau mengelilingi sebuah pusat. Sehingga bisa dikatakan, rotasi bumi setiap hari adalah bentuk sujudnya kepada Sang Pencipta. Dari sini tampak bahwa alam mempunyai sifat sangat tunduk terutama kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Menjadi masuk akal rasanya jika alam bisa mengungkapkan sikapnya saat ia menyaksikan kesombongan apalagi kedzaliman manusia.<br />
<br />
Maka berhati-hatilah saat di alam bebas, karena alam tidak menyukai berlebih-lebihan dan kesombongan. Itu kunci keselamatan di alam terbuka. Namun lebih besar lagi, salah satu kunci keselamatan hidup adalah berhati-hati karena Allah tidak menyukai berlebih-lebihan dan kesombongan dari hamba-Nya.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Wallahu a'lam bisshawab.<br />
Semoga Allah mengampuni saya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost</div>
<div dir="ltr">
#ODOPbatch5</div>
</div>

Alam Tidak Menyukai Kesombongan

Beberapa waktu lalu tak sengaja menonton sebuah video yang lewat di beranda Facebook. Wi-fi memutar otomatis video yang dibagikan oleh seorang teman.Terbahak mengikuti adegannya yang memperlihatkan beberapa peristiwa kecelakaan. What? Kecelakaan kok malah terbahak? Kesannya sadis yak? Tunggu, itu …

Apr 14, 2018

Kecipir di Ternate

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<i>"Hahaaa ... kecipir? Apa yang mau ditulis dari kecipir?"<br />
"Iiih ... kecipir kan juga ciptaan-Nya. Ingat, tak ada ciptaan-Nya yang sia-sia. Kata punggawa ODOP lagi, tulis saja ... pasti akan bertemu pembacanya."</i></div>
<div dir="ltr">
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr">
Begitu rasanya keributan sisi hati saya yang dalam. Satu sisi tidak yakin akan menulis tentang kecipir, namun sisi lain menolak keraguan. Itu semua karena belum menemukan ide menulis yang lain tentunya. Biar hanya kecipir, tetap dibaca yak ... yak .... (maksa).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtPCtziB5HwOUXbDJFEJCy5ZL12dW0AnLs6BwxSspdeFg6RaeLU9PWcuKqnoirdrz5_Xo0UmHzDt8m-IJL9nBaAREzjTiQ6hfNDe7uWJKdR3jzO9CCr1Eq0Z0lpeLc0gb361AZ5abk6J2/s1600/Manfaat+Kecipir%252C+Obat+Ampuh+Dari+Kecipir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKtPCtziB5HwOUXbDJFEJCy5ZL12dW0AnLs6BwxSspdeFg6RaeLU9PWcuKqnoirdrz5_Xo0UmHzDt8m-IJL9nBaAREzjTiQ6hfNDe7uWJKdR3jzO9CCr1Eq0Z0lpeLc0gb361AZ5abk6J2/s320/Manfaat+Kecipir%252C+Obat+Ampuh+Dari+Kecipir.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Kecipir berwarna hijau</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gambar dari www.firdaus45.com</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pembaca tahu jenis sayuran yang satu ini, kan? Kecipir merupakan tanaman sayur berjenis polong-polongan. Ciri-cirinya berwarna hijau dan bersayap atau berenda di keempat tepinya. Di Ternate menjadi menarik karena sedikit berbeda dengan kecipir yang ada di Jawa. Kecipir di sini ada warna bercak keunguan pada warna dasarnya yang hijau. Jadi terkesan lebih eksotis, gitu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtagZD0qGVYg6wXESelFzwYhnPmOwfkwiwts9ZYZyttkC64mggtULVEyNj-7P4uf0q6KGxFwBHeJeE-YTov6LCUL3ZgeoE19soB381OSU14lo7S4DdMYcuL3P4qDBJ7OkCxpW4uQG2NVs7/s1600/20180410_094151.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="1536" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtagZD0qGVYg6wXESelFzwYhnPmOwfkwiwts9ZYZyttkC64mggtULVEyNj-7P4uf0q6KGxFwBHeJeE-YTov6LCUL3ZgeoE19soB381OSU14lo7S4DdMYcuL3P4qDBJ7OkCxpW4uQG2NVs7/s320/20180410_094151.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Kecipir dengan bercak keunguan</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Entah karena varian yang memang berbeda atau karena hasil adaptasi dengan lingkungan atau kondisi tanah yang berbeda. Perlu dicari tahu lebih jauh nih. Kalau pembaca kebetulan menemukan kecipir yang berbercak seperti ini, jangan takut atau ragu ya ... karena kami mengonsumsinya dengan aman. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nama ilmiahnya <i>Psophocarpus tetragonolobus</i>. Sesuai bentuknya yang mempunyai empat sudut (tetra = empat dan gono = sudut). Jadi ingat materi trigonometri. Disebut pula <i>Lobus</i> <i>quadrangularis</i> (quad = empat, angular = sudut).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Biji kecipir ternyata mempunyai kandungan kimiawi yang kaya. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan beberapa mineral lain. <br />
Vitamin yang terkandung adalah B1, B2, B5, B6, B9, dan C. Sedangkan mineralnya berupa besi, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, mangan, natrium, dan zink. Satu lagi, kecipir juga memiliki kandungan <i>tocopherol</i>, sejenis antioksidan yang membantu penyerapan vitamin A. Itu kata situs Wikipedia tentang sayuran imut ini. Bisa dibayangkan manfaatnya ya ....</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Setiap kali berjalan di pasar dan menangkap bayangannya, saya selalu tergoda untuk membelinya. Karena termasuk sayuran yang bisa bertahan cukup lama jika disimpan di lemari pendingin. Selain itu, juga karena kecipir bisa dikonsumsi dalam banyak gaya. Bisa dilalap mentah-mentah, direbus lalu dilalap manja, diurap atau pecal, dan aneka sayur seperti tumis, santan, dan sayur asam. Semuanya nikmat dan memberi rasa yang khas. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kalau di Ternate, dua ikat kecipir seperti gambar di atas, harganya dibandrol sepuluh ribu rupiah. Di Jawa mungkin harganya hanya lima ribu. Rata-rata harga sayuran di sini memang hampir dua kali harga di Jawa. Namun, ada perbedaannya lho .... Kalau di Jawa, kecipir lima ribu misalnya, hampir dipastikan ada beberapa buah yang keras atau tua sehingga tidak layak dimasak. Nah, kalau di sini, meski harga dua kali lipat, tapi kualitasnya jauh lebih terjamin. Pasti muda, segar, dan nikmat rasanya. Itu salah satu kelebihan hasil alam di timur Indonesia. Jadi, meski lebih mahal harganya namun terbayar dengan kualitas "surga". </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
#onedayonepost<br />
#ODOPbatch5 </div>
</div>

Kecipir di Ternate

"Hahaaa ... kecipir? Apa yang mau ditulis dari kecipir?" "Iiih ... kecipir kan juga ciptaan-Nya. Ingat, tak ada ciptaan-Nya yang sia-sia. Kata punggawa ODOP lagi, tulis saja ... pasti akan bertemu pembacanya." Begitu rasanya keributan sisi hati saya yang dalam. Satu sisi tidak yakin akan menulis te…

Apr 13, 2018

Pasar Kerajinan di Qlapa.com

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Indonesia,
kita pastinya bersyukur dan berbangga hidup dan tinggal di negeri yang kaya
ini. Terletak di khatulistiwa dan berupa kumpulan pulau-pulau, menjadikan
Indonesia kaya akan berbagai sumber daya. Dari sumber daya alam, sumber daya
manusia hingga sumber daya etnik dan budaya. Salah satu dari kombinasi kekayaan
sumber daya itu adalah adanya kerajinan atau <i>craft</i>. Keberagaman kekayaan
alam, etnis, dan budaya yang ada di Indonesia melahirkan berbagai produk
kerajinan yang unik dari masing-masing daerah. Jangankan satu Indonesia, satu
propinsi saja, bisa beragam produk kerajinan dapat ditemukan. Sehingga pantaslah
kita sebagai warga negara Indonesia merasa bangga dan mempunyai rasa cinta
produk khas Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Produk etnik
yang sudah mendunia adalah batik, yang mempunyai berbagai motif dan warna khas
dari setiap daerah. Batik bisa ditemui hampir dari semua pulau di Indonesia. Saat
ini batik tidak saja dimanfaatkan sebagai pakaian, namun dengan kreativitas  para kreator telah menjelma dalam berbagai
barang kebutuhan seperti tas, sepatu, sandal, sampai sampul buku dan kerajinan
lainnya. </span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Belum lagi
berbagai produk dari bahan-bahan alami yang menghasilkan kerajinan unik, dari
peralatan rumah tangga, asesories, hingga produk perawatan tubuh. Semua hasil kerajinan tersebut telah memberi peluang pasar produk etnik atau hasil kerajinan yang
menjanjikan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Beberapa
tahun lalu, kita bisa menemukan produk-produk etnik di tempat-tempat wisata
atau kota-kota lokal tempat kerajinan tersebut dibuat. Namun, di era pasar digital
saat ini tidak sulit lagi untuk mencarinya. Dalam
hitungan menit, kita dapat menemukan produk yang kita inginkan dengan ujung
jari yang berselancar di layar smartphone atau android. Begitu praktis dan
mudah mencari barang kerajinan atau <i>craft</i> kini, yang dulu harus dicari di
tempat asalnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Salah satu
penyedia pasar digital yang memungkinkan untuk menemukan produk etnik dari
seluruh Indonesia adalah situs Qlapa.com. Pasar ini bisa diakses melalui web
maupun dalam aplikasi yang dapat diunduh dan dipasang di android. Alangkah praktisnya
pasar kerajinan kini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Sebagai aplikasi
dan web market, Qlapa dapat dikatakan sangat <i>available</i>. Berbagai kategori
produk dapat dipilih untuk mencari barang yang diinginkan. Ada kategori produk
Wanita, Pria, Anak, Rumah dan Dekorasi, Gadget dan Peralatan, Kuliner,
Perawatan dan Kecantikan, serta kategori Perayaan dan Hadiah. Calon pembeli
cukup mengarahkan kursor atau menyentuh salah satu kategori yang diinginkan,
maka berbagai jenis produk akan siap dipilih. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhesdeiaM6Hi0cCp8Ik9VNbf16ByB_3XtNDCxc3OSiwbSbeUJPZ2nCOrBu3nfJmVZAS4MYWSa73SVJKglYLBB4HNqMQBDVVO0UpdOPvhMGB5XkaprcVZhoCyKABFHnMgx6ZA803OPiqmIMl/s1600/qlapa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="501" data-original-width="1001" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhesdeiaM6Hi0cCp8Ik9VNbf16ByB_3XtNDCxc3OSiwbSbeUJPZ2nCOrBu3nfJmVZAS4MYWSa73SVJKglYLBB4HNqMQBDVVO0UpdOPvhMGB5XkaprcVZhoCyKABFHnMgx6ZA803OPiqmIMl/s320/qlapa.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tampilan halaman utama Qlapa</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Bagi saya sendiri, <i>baper</i> sekali kalau sudah melihat-lihat produk di Qlapa.com. Salah satu produk yang paling menarik adalah <i>flatshoes</i> yang modelnya modern ditunjang dengan bahan yang unik.</span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCZiaTLW1HDD848TWljB11uEs2sTNEdGi0mLgkeybVpRUJmdzANSQZqHNHcsbV2ti_4GQQQwA72sUnWenMYfaXVzfW2jc30tNQBrSeqAAfDt_FzZpaZIGcv7p9TQYjaZW9y_TM48qQMRAo/s1600/20180507_202516.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="839" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCZiaTLW1HDD848TWljB11uEs2sTNEdGi0mLgkeybVpRUJmdzANSQZqHNHcsbV2ti_4GQQQwA72sUnWenMYfaXVzfW2jc30tNQBrSeqAAfDt_FzZpaZIGcv7p9TQYjaZW9y_TM48qQMRAo/s320/20180507_202516.png" width="205" /></a></div>
<span lang="EN-US"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihCbXChiyQ7aJL8FlFRK-Ykitx6vC8EsATrgtKAv45nAXF8lrhb7peC4pLlzOt7ns8UXiE2Q9ApsauB0fLEHeH6tEnGablvHoepJ4j-GcWGgOV5YV1gaNXpIBF-JsfmMaFadFjDcFUYzgm/s1600/20180507_202538.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="541" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihCbXChiyQ7aJL8FlFRK-Ykitx6vC8EsATrgtKAv45nAXF8lrhb7peC4pLlzOt7ns8UXiE2Q9ApsauB0fLEHeH6tEnGablvHoepJ4j-GcWGgOV5YV1gaNXpIBF-JsfmMaFadFjDcFUYzgm/s320/20180507_202538.png" width="319" /></a></div>
<span lang="EN-US"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEO0Om6L1SB5VIEemUrJ6RBGILEJe08NivU0X0K-1vvup-A38EwTw6AfViz366IpJbSop4K-Rj41f4NxdJlVJMnqnElffUXqJA_4hSkrThLiCZyn3upXFi95TFpyIXUYN2ibClCeUUUMH/s1600/20180507_202446.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="842" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTEO0Om6L1SB5VIEemUrJ6RBGILEJe08NivU0X0K-1vvup-A38EwTw6AfViz366IpJbSop4K-Rj41f4NxdJlVJMnqnElffUXqJA_4hSkrThLiCZyn3upXFi95TFpyIXUYN2ibClCeUUUMH/s320/20180507_202446.png" width="205" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Beberapa produk yang membuat <i>baper</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv6aO1nZqSLVMlseWx_O1wDpKDLPAkn1NkaM5HcOlLXt8fYErfGUq77kkGtAK-AEzm0HGtrqunts44wCzplh-JWk9JCSqOOM14nnhcksw70XnXuBqTclKYxlHRVq39VMwecvUOwXhiGZLo/s1600/20180507_202333.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="543" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv6aO1nZqSLVMlseWx_O1wDpKDLPAkn1NkaM5HcOlLXt8fYErfGUq77kkGtAK-AEzm0HGtrqunts44wCzplh-JWk9JCSqOOM14nnhcksw70XnXuBqTclKYxlHRVq39VMwecvUOwXhiGZLo/s320/20180507_202333.png" width="318" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQCm_IquxNZHe2Epyo4o7LWPgVKuC47OkYQx6CnDsWmMhP6l4qHHJQuXxF3oI24JkQ5R3yoIflWtth-fQ3UtFeGenK4mBqzuA9HeoQb7Ukme90wk6CMoerRDuivYpXA75fR1pYdIyoof2U/s1600/20180507_202356.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="532" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQCm_IquxNZHe2Epyo4o7LWPgVKuC47OkYQx6CnDsWmMhP6l4qHHJQuXxF3oI24JkQ5R3yoIflWtth-fQ3UtFeGenK4mBqzuA9HeoQb7Ukme90wk6CMoerRDuivYpXA75fR1pYdIyoof2U/s320/20180507_202356.png" width="315" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROvR4rtFtlH8pdoGOKNJ94l2Uvbjrftj9MQVdsuddhCdzq7FV8666aGhlGQqDPAPe-KCKE62QmdoNdE-Sz3GMZgimy1FIQmhj8VzrwmzDWA1GZZvuEDrGzE-hFThIiYND35ogYs4AWbLC/s1600/20180507_214331.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="692" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROvR4rtFtlH8pdoGOKNJ94l2Uvbjrftj9MQVdsuddhCdzq7FV8666aGhlGQqDPAPe-KCKE62QmdoNdE-Sz3GMZgimy1FIQmhj8VzrwmzDWA1GZZvuEDrGzE-hFThIiYND35ogYs4AWbLC/s320/20180507_214331.png" width="249" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Keunikan menjadi salah satu daya tarik produk di Qlapa.com</div>
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
Qlapa
sebagai pasar tentu saja bukan hanya memberikan layanan kepada pembeli, namun
juga membuka kesempatan pengunjung menjadi penjual. Ketika seorang pengguna
mendaftar untuk memiliki akun di Qlapa, maka ia memiliki hak untuk menjadi
pembeli dan penjual. Salah satu poin penting bagi penjual dan pembeli adalah,
produk yang ditawarkan di Qlapa benar-benar <i>handmade</i> asli Indonesia, dan
selalu berupa produk baru (tidak ada produk <i>second</i>). Kemungkinan adanya
penipuan juga sangat kecil karena pembayaran transaksi di Qlapa dilakukan
melalui rekening bersama. Jadi, belanja maupun menjual di Qlapa menjamin produk
yang berkualitas dan transaksi yang aman.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0H1B-8tVuTNwodWDcxQjp5iWIq5k22Afoo61U23o9UDPVjkEPT3cjVmQnBY7OWgTSU1ohMLvhdM4yTwQ2IX6Wnb9Nf3fs8M-bG_8ZD2wN-8mpsRsObmuvAHf2EI8VucU6GLaP2KAhnI9S/s1600/20180412_172419.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="838" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0H1B-8tVuTNwodWDcxQjp5iWIq5k22Afoo61U23o9UDPVjkEPT3cjVmQnBY7OWgTSU1ohMLvhdM4yTwQ2IX6Wnb9Nf3fs8M-bG_8ZD2wN-8mpsRsObmuvAHf2EI8VucU6GLaP2KAhnI9S/s320/20180412_172419.png" width="206" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Beberapa kesempatan bagi penjual</div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kelebihan lain situs Qlapa.com adalah adanya fitur-fitur selain penawaran dan transaksi. Fitur
Blog memberikan berbagai informasi misalnya cerita tentang penjual/pengrajin
dalam Crafter Story. Menceritakan kisah sukses <i>crafter</i> dari berbagi daerah yang dapat menjadi
inspirasi usaha bagi pembaca. Fitur Berita memberitakan berbagai hal yang
berkaitan dengan produk maupun aplikasi atau situs Qlapa. Salah satunya adalah
kompetisi blog yang saat ini saya ikuti. Ini merupakan salah satu apresiasi
bagi pengguna menurut saya. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmHmzH6Vkc_EvDxxyYcDZaEoVH5CZde2CeqTJgDPI7szkhShhahnFJSRWBUEmeTjGk4nc-cChMgKBrm-bNLxQk8h8shIovLO6dxv9Vqo8ySGc6k0FF-mUG2NYlX_GU0y_MA7X0ehObeJ8q/s1600/20180412_172449.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="922" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmHmzH6Vkc_EvDxxyYcDZaEoVH5CZde2CeqTJgDPI7szkhShhahnFJSRWBUEmeTjGk4nc-cChMgKBrm-bNLxQk8h8shIovLO6dxv9Vqo8ySGc6k0FF-mUG2NYlX_GU0y_MA7X0ehObeJ8q/s320/20180412_172449.png" width="187" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Fitur-fitur di Qlapa</div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJJEH5IiN15Kgrs1iY9Wcx4G8TuXAhkW8_RuOyJHYYlHDVpBiQNtgS4bZqxQWH15HM9twrVW3lSeuRqj5w0ouhSbGxsezXXEl9PqZUcGlqszg7fyf2X6IzfSCF38HokcxIPMZuFI_EKv5r/s1600/20180412_172332.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="917" data-original-width="540" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJJEH5IiN15Kgrs1iY9Wcx4G8TuXAhkW8_RuOyJHYYlHDVpBiQNtgS4bZqxQWH15HM9twrVW3lSeuRqj5w0ouhSbGxsezXXEl9PqZUcGlqszg7fyf2X6IzfSCF38HokcxIPMZuFI_EKv5r/s320/20180412_172332.png" width="188" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Artikel yang memperkaya Qlapa</div>
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Qlapa.com
dilengkapi dengan Tips bagi penjual maupun pembeli, yang tentu saja akan
memudahkan mereka dalam bertransaksi. Ulasan setiap produk</span> diberikan secara detail, untuk melengkapi
layanan kepada calon pembeli. Bahkan, pengguna Qlapa juga dapat belajar sendiri membuat <i>craft</i>
dari berbagai artikel yang ditulis lengkap mulai bahan, hingga langkah-langkah pembuatan.
Menyenangkan sekali, bukan?</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Dari berbagai
fitur yang tersedia,  Qlapa.com bukan saja lengkap sebagai penyedia
market digital yang berkualitas dan aman, namun juga memperkaya pengguna dengan informasi yang terkait
dengan <i>craft</i> serta memberikan inspirasi bagi <i>crafter </i>atau calon <i>crafter</i> dalam
merilis maupun mengembangkan usahanya. Usia yang telah mencapai dua tahun
memberi bukti keandalan market ini sebagai tempat jual beli. Jadi, tunggu
apalagi? Bergabunglah dengan Qlapa.com sekarang untuk menemukan <i>craft</i> terbaik
dengan harga terjangkau dari seluruh Indonesia atau membuka toko kerajinan Anda. Dengan berbelanja atau menjadi penjual di Qlapa.com Anda telah mencintai produk dan menghidupkan industri kerajinan dalam negeri. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">#CintaProdukLokal</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<span id="fullpost">

</span></div>

Pasar Kerajinan di Qlapa.com

Indonesia, kita pastinya bersyukur dan berbangga hidup dan tinggal di negeri yang kaya ini. Terletak di khatulistiwa dan berupa kumpulan pulau-pulau, menjadikan Indonesia kaya akan berbagai sumber daya. Dari sumber daya alam, sumber daya manusia hingga sumber daya etnik dan budaya. Salah satu dari …

Apr 12, 2018

Load more posts

Resensi Buku: Orangtuanya Manusia

Kebun Cengkih yang Bikin Nagih

Teka Teki Silang

Membangun Jembatan Kompetensi

Peduli, Karakter Sederhana yang Mahal

Review Hi Matte Lip Cream Purbasari

ODOP, Bisa karena Membiasakan

Discovery Vs Inquiry dalam Pemilihan Model Pembelajaran

Mata Uang Virtual

Bercermin Diri pada Kisah Alvin

Ada Apa dengan Soal UNBK?

Tiga Hal Penting dalam Berprasangka Baik

Aplikasi Blogger sebagai Pengikat Ide

Alam Tidak Menyukai Kesombongan

Kecipir di Ternate

Pasar Kerajinan di Qlapa.com

Entri Populer

Archive